Bogor (ANTARA News) -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para peneliti di tanah air untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. "Saya minta para peneliti LIPI, peneliti berbagai perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat untuk bersama melakukan penelitian guna mengidentifikasi dan memecahkan berbagai persoalan masyarakat," kata Presiden dalam pidato peresmian Gedung Herbarium Bogoriense baru di Cibinong, Bogor, Jabar, Rabu. Presiden meminta para peneliti agar memberikan jalan keluar terbaik, sehingga masyarakat dapat menemukan jalan keluar atas masalah yang dihadapi saat ini. "Perbanyaklah riset yang memiliki manfaat besar bagi peningkatan mutu hidup masyarakat. Saya ajak peneliti untuk lebih intensif turun ke masyarakat agar dapat menciptakan bahan riset yang berorientasi pada pemecahan permasalahan masyakat," katanya. Dalam kesempatan itu, Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie, menyatakan Gedung Herbarium Bogoriense adalah herbarium dengan koleksi terlengkap dan tertua di Asia Tenggara serta nomor tiga terbesar di seluruh dunia. Koleksi herbarium ini mencapai dua juta spesimen dan akan mampu menjadi pusat acuan penelitian keragaman hayati, serta rujukan bagi seluruh ilmuwan dunia dalam bidang penanaman jenis tumbuhan, khususnya dari kawasan tropis. Dana pembangunan gedung dan fasilitasnya yang dimulai sejak 2004 didapat dari hibah Pemerintah Jepang senilai 2,17 miliar yen. Gedung seluas 12.331 meter persegi ini terletak di kawasan Cibinong Science Center dengan berbagai fasilitas penyimpanan koleksi spesimen herbarium dan mikroba, serta dilengkapi lebih dari 500 jenis alat penelitian baru. Koleksi herbarium Bogor dimulai sejak 1844 dan sebelumnya disimpan Gedung Herbarium Bogoriense di kawasan Kebun Raya Bogor. Presiden yang hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono juga didampingi Menristek Kusmayanto Kadiman dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Dalam kesempatan itu, Presiden melakukan penanaman tumbuhan langka Jambu Mawar, sementara Ibu Ani menanam pohon Anggrek raksasa. (*)
Copyright © ANTARA 2007