Pada 2017 ini, IHSG pun mengalami penguatan"
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode bulan Ramadhan atau 29 Mei hingga 22 Juni 2017 menguat sekitar 2,05 persen menjadi 5.829,70 poin.
"Jadi, pendapat yang mengatakan periode bulan Ramadhan biasanya IHSG bergerak turun tidak tepat," ujar Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa pada tahun 2012 hingga 2016 IHSG cenderung mengalami penguatan. Kemudian pada tahun 2017 ini, IHSG melanjutkan penguatannya.
"Pada 2017 ini, IHSG pun mengalami penguatan," ucapnya.
Menurut dia, pergerakan IHSG memfaktorkan kondisi ekonomi domestik dan global. Sentimen ekonomi nasional yang kondusif menjadi faktor utama penopang IHSG pada tahun ini meski dibayangi sentimen negatif global seperti konflik geopolitik semenanjung Korea dan Timur Tengah, serta kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Fund Rtae).
"Predikat investment grade yang diberikan Standard & Poors (S&P), serta data-data ekonomi nasional yang membaik di sepanjang tahun ini menjadi faktor utama bagi IHSG untuk bergerak naik," katanya.
Pada 19 Mei 2017, lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) menempatkan Indonesia pada "Investment Grade" dengan menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB- (triple B minus dengan outlook stabil.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2017 tercatat 124,95 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir April 2017 yang sebesar 123,25 miliar dolar AS.
Sementara itu, Kepala Divisi Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari terakhir di bulan puasa jelang libur panjang Hari Raya Lebaran 1438 Hijriah di level 5.829,70 poin merupakan yang tertinggi sepanjang masa.
"Dengan demikian, IHSG telah menguat sekitar 10,06 persen di sepanjang tahun ini dibandingkan posisi penutupan pada akhir 2016 yang berada di level 5.296,71 poin," paparnya.
Sejalan dengan kenaikan IHSG, lanjut dia, nilai kapitalisasi pasar BEI juga melampaui rekor tertingginya sepanjang masa menjadi Rp6.373 triliun atau telah menguat 8,46 persen bila dibandingkan dengan posisi kapitalisasi pasar BEI pada akhir 2016 yang berada di posisi Rp5.754 triliun.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017