Jalan longsor itu terjadi di ruas yang menghubungkan Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Ciriten dan Gunungkencana. Camat Leuwidamar, Endi, pada Senin mengingatkan para pengendara untuk berhati-hati saat melintasi jalur itu.
Ruas jalan yang longsor itu berlokasi di Kampung Kebon Kelapa RT10/RW03, Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar dan kondisi badan jalan nyaris terputus.
Akibat longsor itu, kini hanya bisa dilintasi kendaraan kecil karena dari lebar jalan 5 meter hanya tersisa sekitar dua meter saja.
Selain memicu longsor, hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan ada rumah warga yang ambruk. Bahkan, puluhan rumah di Desa Lebak Parahiang tergenang banjir dengan ketinggian 1 meter akibat meluapnya Sungai Cisimeut.
"Kami minta warga mewaspadai cuaca buruk itu," katanya.
Menurut Camat, selama ini wilayah Kecamatan Leuwidamar dipetakan sebagai daerah banjir dan longsor karena lokasinya berada di perbukitan dan pegunungan serta daerah aliran sungai.
Ia mengimbau pengendara angkutan yang melintasi jalan antarkecamatan itu untuk mewaspadai pergerakan tanah sehubungan curah hujan yang cenderung meningkat.
Untuk menghindari kecelakaan, pihaknya memberikan tanda di lokasi longsor agar pengemudi hati-hati saat melintas.
"Kami sudah melaporkan longsor yang menimpa ruas jalan antarkecamatan itu ke kabupaten agar ditindaklanjuti dengan pembangunan karena (ini) akses ekonomi masyarakat," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017