Lebih dari 118 orang terluka dalam ledakan di timur Provinsi Punjab, yang terjadi ketika sejumlah orang berkerumun mengumpulkan bahan bakar yang tercecer akibat truk bahan bakar tersebut terbalik pada Minggu, kata pejabat pemerintah dan petugas penyelamat.
Bencana tersebut merupakan salah satu dari beberapa peristiwa mematikan yang melanda negara itu menjelang liburan Idul Fitri pada Senin, menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Sedikitnya 65 orang tewas dalam serangan bom di dua kota pada Jumat yang diklaim oleh kelompok militan termasuk Taliban Pakistan dan Lashkar-e Jhangvi.
Ledakkan ban rupanya menyebabkan truk pengangkut bahan bakar melaju tak terkendali dan terbalik di tikungan tajam, jalan raya di pinggiran kota Bahawalpur, kata juru bicara pemerintah provinsi Malik Muhammed Ahmed Khan.
Tidak jelas apa yang memicu percikan api namun pada Minggu, seorang juru bicara untuk layanan penyelamatan mengatakan bahwa seseorang diyakini telah menyalakan sebatang rokok.
"Penyembuhan dan perawatan korban adalah prioritas utama kami," kata Khan.
Rumah sakit juga mengatur pengujian DNA untuk mengenali banyak jasad yang hangus tak dapat dikenali lagi. Setidaknya 20 anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Banyak korban luka bakar telah dipindahkan ke kota-kota besar seperti Karachi dan Lahore. Rumah sakit pemerintah sering kekurangan peralatan dan sebuah rumah sakit di Bahawalpur dan di dekat Multan hanya dapat menangani sejumlah kecil pasien, kata Khan.
Pengemudi truk bahan bakar, yang selamat, telah ditahan untuk membantu dalam proses penyelidikan, namun laporan awal tidak menunjukkan adanya kesalahan manusia, kata Khan.
Dia mengatakan bahwa sebuah penyelidikan terpisah sedang dilakukan untuk mengetahui alasan, mengapa polisi tidak membubarkan kerumunan orang yang mengumpulkan ceceran bahan bakar.
"Polisi memang telah mencoba namun kami ingin mengetahui penyebabnya," kata dia.
Perdana Menteri Sharif mengunjungi para korban luka di Rumah Sakit Victoria, Bahawalpur pada Minggu, setelah terbang kembali dari kunjungannya ke London, kata kantornya.
Tayangan televisi menunjukkan adegan ketika perdana menteri berdiri di samping tempat tidur korban.
Sharif sudah berada di London untuk menghadiri upacara wisuda cucunya, kata putrinya Maryam dalam sebuah tulisan di akun twitternya, demikian Reuters.
(KR-AMQ/M007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017