Karena itu, mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum kita meminta maaf dan meminta ridho kepada orang tua kita yang masih hidup. Dan mengirimkan doa kepada orang tua yang sudah meninggal."
Kolaka, Sultra (ANTARA News) - Ustad Arman selaku khatib shalat Idul Fitri 1438 Hijiriyah di Masjid Nurul Yakin Watubangga Kabupaten Kolaka, Sultra, Minggu, mengatakan, kesuksesan yang dicapai seseorang merupakan wujud doa dan ridho orang tua.
"Karena itu, mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum kita meminta maaf dan meminta ridho kepada orang tua kita yang masih hidup. Dan mengirimkan doa kepada orang tua yang sudah meninggal," kata Arman kepada jamaah yang tempat salat Id tersebut.
Beberapa jamaah terlihat meneteskan air mata saat khatib dengan semangat menyampaikan pesan-pesan pengorbanan orang tua kepada anaknya.
"Bahkan banyak riwayat yang menggambarkan tentang kehidupan orang tua miskin yang berjuang menghidupi anaknya, tapi ketika sudah sukses malah malu mengakui orang tuanya yang miskin," katanya.
Dalam kesempatan itu, Camat Watubangga, Rusdi Syukur juga membacakan penyampaian dan pesan dari Bupati Kolaka, yang menekankan agar warga tetap tenang dalam menyambut hari kemenangan umat Islam.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei, dalam pesannya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kolaka.
Warga mendatangi tempat pelaksanaan shalat Id tersebut mulai pukul 06.00 wita yang diiringi dengan gema kumandang takbir kemenangan.
Shalat yang dimulai pukul 07.30 wita tersebut berjalan hikmat di bawah terik mentari pagi yang cerah, berbeda dari beberapa hari sebelumnya yang selalu mendung di pagi hari.
Pewarta: Suparman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017