Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Persahabatan Indonesia-Libia (LPIL) diluncurkan Selasa malam (22/5) di Jakarta dalam rangka semakin mempererat hubungan persahabatan di antara kedua negara. "LPIL juga bertujuan mengadakan hubungan kerja sama yang harmonis di bidang pendidikan, dakwah, budaya dan ekonomi seperti bidang perdagangan dan industri," kata Ketua Umum LPIL Nazri Adlani. Menurut dia, ide pembentukan LPIL ini muncul ketika ia sebagai salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia bersama rombongan dari tujuh ormas Islam Indonesia berada di Tripoli memenuhi undangan resmi dari Qiadah Sya`biyah-Libia pada bulan April 2006. "Para delegasi ormas Islam tersebut dalam pertemuannya sepakat untuk membentuk suatu lembaga persahabatan antara Indonesia-Libia," katanya. Kesepakatan itu pun, lanjutnya disampaikan kepada Sekjen Jami`ah Dakwah Islamiyah dan Qiyadah Sya`biyah Muhammad Ahmad Syarif melalui Syech Mahmoud Reeh yang menyampaikan tanggapan positif atas ide tersebut dan berencana untuk mendirikan lembaga persahabatan serupa di Libia. "Akhirnya pada tanggal 1 Mei 2006 diadakan pertemuan di gedung Muhammadiyah yang menghasilkan penetapan susunan pengurus LPIL," ujarnya. Keberadaan LPIL, tambahnya, juga telah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juni 2006 yang akhirnya memberikan tanggapan positif melalui surat Menteri Sekretaris Negara nomor B-421/M.Sesneg/7/2006 tertanggal 13 Juli 2006 agar Menlu RI menerima pengurus LPIL. "Setelah melalui proses yang panjang, saat ini LPIL sudah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Diplomasi Publik Deplu tertanggal 15 Mei 2007," ujar dia. Nazri Adlani berharap, LPIL dapat segera berfungsi secara optimal sebagai lembaga yang siap memberikan informasi serta menjembatani hubungan bilateral Indonesia-Libia. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007