... kalau ke kota, mereka punya keterampilan...

Jakarta (ANTARA News) - Pertambahan penduduk di DKI Jakarta saban Lebaran selalu jadi masalah tersendiri. Gubernur DKI Jakarta, Djarot Hidayat, tidak melarang orang-orang dari luar Jakarta untuk mengadu nasib di ibu kota, yang penting mereka punya keterampilan agar tidak jadi pengangguran.


"Saat ini Jakarta sudah sangat padat," kata dia, usai silaturahmi terbuka Idul Fitri, di Balai Kota, Jakarta, Minggu.


Pada masa kepemimpinan Ali Sadikin alias Bang Ali, kata dia, setiap orang yang ingin masuk ke Jakarta harus membayar uang jaminan. Mereka diberi kesempatan selama beberapa bulan untuk mencari pekerjaan. Jika gagal, mereka harus kembali ke daerah asal dan bisa mengambil uang jaminan.


"Supaya kalau ke kota, mereka punya keterampilan," kata dia.


Menurut Hidayat, kepadatan penduduk yang ideal di Jakarta adalah 7,5 juta orang, sementara saat ini sudah ada 10,1 juta orang pada malam hari dan 14,5 juta orang pada siang hari. Pada Lebaran kali ini, diperkirakan 6,4 juta warga Jakarta mudik, dan kampung halaman mereka dominan di Pulau Jawa juga.


Jumlah penduduk yang berlebihan menjadi beban bagi kota yang bisa berujung pada masalah tempat tinggal, trasnportasi hingga sanitasi.


Sebagai solusi, otonomi daerah harus dimaksimalkan sehingga lapangan kerja tersebar di mana-mana dan tidak hanya terpusat di ibu kota. Jika demikian, harus dipecahkan di tingkat nasional bukan semata di tingkat provinsi belaka.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017