Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta agar masyarakat dan seluruh komponen bangsa tidak terlalu sering berdebat tentang hal-hal yang tidak penting, yang tidak mendukung terwujudnya tujuan bangsa menciptakan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan. "Demokrasi hanyalah cara tetapi bukan tujuan. Tujuan bangsa ini, adalah mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan," katanya, dalam pengarahnya pada Hari Ulang Tahun ke-42 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Selasa malam. Ia mengatakan, cara-cara demokrasi seperti demonstrasi yang anarkis bukanlah langkah yang tepat untuk mencapai tujuan, karena itu hanya akan merusak seluruh sendi-sendi negara. "Cara-cara yang merusak bukanlah bagian dari demokrasi. Karena itu, kita harus kurangi hal-hal tersebut, termasuk berdebat tentang hal yang tidak penting," tegas Wapres. Dikatakannya, semua komponen bangsa boleh berdebat apa saja, tetapi jangan yang bersifat membuang waktu hingga menghalangi pemimpin bangsa ini menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini. Jusuf Kalla mengatakan, sembilan tahun bangsa ini hanya berbicara tentang beras untuk orang miskin, bencana, jaring pengaman sosial, dan perkelahian. "Kita tidak ada yang berpikir untuk berbicara tentang bagaimana membangun irigasi, bibit tanaman dan sebagianya. Tidak itu saja, kita juga seringkali mencari kesalahan masa lalu, padahal dengan selalu melihat ke masa lalu, kita tidak akan maju," tuturnya. Wapres mengatakan, bangsa ini sudah saatnya untuk berpikir ke depan, berpikir tentang hal besar beserta risikonya dalam konteks kekinian. "Hanya dengan begitu, kita akan maju. Dengan pola pikir seperti itu, saya yakin dalam dua hingga tahun ke depan, kita mampu menjadi bangsa yang lebih baik," katanya. Jusuf Kalla mengemukakan, tidak ada yang salah dengan bangsa ini. "Bangsa ini punya sumber daya alam yang memadai, kita punya minyak tanah, batu bara dan air yang cukup untuk dikelola. Jika seluruh potensi ini dapat kita berdayakan dengan baik maka bangsa ini akan maju," katanya. Hal senada diungkapkan Gubernur Lemhanas Muladi, yang mengatakan, sudah saatnya bangsa ini berhenti untuk berdebat tentang masa lalu. "Berdebat itu penting untuk pecahkan masalah, tetapi berdebat jangan untuk salah menyalahkan tetapi untuk kemajuan ke depan," ujarnya. Selama ini, tambah Muladi, bangsa ini masih terjebak dalam suasana saling menyalahkan, karena politik itu subyektif, saling mencari-cari kesalahan. "Mari kita berdebat, untuk hal-hal besar dan strategis, bukan yang bersifat masa lalu seperti perdebatan soal penyelesaian kasus mantan Presiden Soeharto," kata Muladi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007