Ratusan anak-anak tersebut berkeliling Kecamatan Delitua dengan masing-masing membawa obor yang terbuat dari bambu sepanjang 1 meter.
Meski hujan rintik yang turun sejak sore hari, tidak menurunkan semangat anak-anak tersebut berkeliling kecamatan dengan berjalan kaki sambil mengagungkan asma Allah.
Yang lebih menarik sepanjang rute yang dilewati pawai obor tersebut, mereka bukan hanya melewati jalan-jalan besar, namun juga menyusuri gang-gang kecil.
Husni (28) yang merupakan koordinator pawai obor tersebut mrngatakan, apa yang mereka lakukan itu semata untuk menyemarakkan malam takbiran sekaligus mengajarkan pada anak-anak bahwa Lebaran merupakan hari bahagia bagi semua orang.
"Kami ingin mengajak semua orang untuk merayakan Idul Fitri dengan gembira tanpa terkecuali. Kami juga ingin mengajarkan pada anak-anak bahwa Lebaran harus dirayakan dengan kegembiraan," katanya.
Pengamat sosial Sumatera Utara Yos Rizal mengatakan pawai obor yang dilakukan itu tentunya sebagai wujud syukur setelah sebulan penuh berpuasa.
"Pawai obor menyemarakkan malam takbiran sudah lama hilang terutama di kota-kota. Tentunya kita sangat surprise kalau ternyata masih ada yang melakukan pawai obor itu dan tentunya tetap dalam pengawasan orang dewasa," katanya.
(T.KR-JRD/I007)
Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017