Cilegon (ANTARA News) - PT Pertamina menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Negara Singapura karena kualitasnya dinilai tidak layak pakai dan di bawah standar yang ditetapkan Direktorat Jendaral Minyak dan Gas (Ditjen Migas). Meskipun demikian, PT Pertamina Pusat tidak menemukan adanya campuran bahan lain pada BBM jenis Premium yang sempat menjadi masalah dan banyak keluhan warga di Provinsi Banten beberapa waktu lalu itu, kata Kepala Divisi Komunikasi PT Pertamina Pusat Toharso di Cilegon, Selasa. "Hasil pengujian laboratorium terhadap kualitas BBM yang bermasalah tersebut tidak menemukan adanya campuran bahan lain, namun PT Pertamina menghentikan pengiriman BBM dari Singapura karena memang kualitasnya tidak layak pakai," kata Toharso. Menurut Toharso, kualitas Premium yang dikirim dari Negara Singapura dapat dinyatakan tidak layak pakai atau tidak cocok digunakan untuk kendaraan di Indonesia, karena sifat premium yang dikirim tersebut sangat sensitif jika dipakai beberapa kendaraan di Indonesia.Sementara itu, Kepala Pengawas Pertamina Tanjung Gerem, Robi Pelupesi mengatakan, kondisi BBM saat ini sudah kembali normal, pasokan minyak BBM untuk Terminal transit Pertamina Tanjung Gerem kini dipasok dari Pertamina Plumpang Jakarta dan pengirimannya mencapai 700 kilo liter per harinya. Di lain pihak Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas Banten Rahmat Arif mengatakan kelalaian PT Pertamina tersebut sempat menimbulkan penurunan pendapatan dan kerugian yang dialami para anggota Hiswana Migas Banten serta masyarakat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007