Kabul ANTARA News) - Perdana Menteri Kanada Stephen Harper hari Selasa memulai lawatan diam-diam dua hari ke Afganistan di tengah silang pendapat penyiksaan tawanan melibatkan tentara negaranya di sana. Harper, yang mengadakan perjalanan keduanya ke Afganistan sejak terpilih tahun lalu, tiba di Kabul dengan pesawat tentara. Ia singgah di sekolah bagi anak kurang mampu dan bertemu dengan Presiden Afgan Hamid Karzai untuk membicarakan sengketa dengan pejuang Taliban dan usaha antarbangsa membangun kembali negara terkoyak perang itu. Kedua pemimpin itu mengadakan pembicaraan di istana kepresidenan sebelum menemui pers. Kunjungannya diselubungi kerahasiaan dengan alasan keamanan, dengan wartawan terpilih di Kanada menerima perintah siap pergi ke tempat tak disebutkan. Mereka kemudian diperingatkan akan ditangkap jika mengungkapkan rincian perjalanan perdana menteri tersebut. Kunjungan itu terjadi sesudah beberapa minggu serangan lawan pada pemerintah Kanada atas pemukulan terhadap tawanan Afgan, yang dipindahkan tentara Kanada ke tahanan pasukan pemerintah Afgan. Kanada menempatkan 2.500 tentara di Afganistan sebagai unsur utama Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO melawan Taliban. Sebagian besar dari mereka menghadapi pertempuran di bagian selatan negara tersebut di Kandahar, propinsi dengan kekerasan terburuk. Setelah kematian lebih dari 50 tentara dan seorang diplomatnya di Afganistan, Harper mendapat tekanan di dalam negeri untuk menarik serdadunya sesudah tugasnya saat ini berahir pada 2009. Sebagian besar tentara Kanada ingin pulang dari Afganistan, karena jumlah korban tewas meningkat dan diduga tugas akan meningkatkan risiko serangan teror di negara mereka, kata hasil jajak pendapat pekan pertama Mei seperti dikutip DPA dan AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007