Miransah (ANTARA News) - Tentara Pakistan yang didukung-helikopter tempur Selasa menyerang yang diduga kamp al Qaida di sebuah daerah adat yang berbatasan dengan Afghanistan, menewaskan sedikitnya empat gerilyawan asing, kata pejabat. Tentara menyerang kamp pelatihan di desa Zargarkhel di Waziristan Utara setelah gerilyawan menolak menemui delegasi perdamaian terbang dengan helikopter dan melepaskan tembakan, kata jurubicara militer Mayor Jenderal Waheed Arshad. Serangan itu terjadi ketika AS terus mendesak sekutu penting Presiden Pervez Musharraf untuk menumpas gerilyawan al Qaida dan Taliban, yang diduga telah menyusun diri kembali di daerah perbatasan yang sulit itu sejak 2001. Arshad mengatakan pasukan keamanan telah mengepung daerrah itu setelah "memastikan laporan bahwa mereka telah menjalankan sebuah fasilitas pelatihan teroris di Zargarkhel". "Satu komite perdamaian dari sesepuh suku (pro-pemerintah) telah terbang ke daerah itu dengan helikopter untuk berunding tapi gerilyawan mulai menembak," kata Arshad. "Kami membalas dan penembakan berlangsung terus." Material latihan mencakup bom yang telah disita, meskipun korban tewas terakhir belum didapat, katanya kemudian pada satu saluran televisi swasta. Para pejabat keamanan mengatakan empat gerilyawan asing telah tewas. "Ini pusat pelatihan Uzbek yang telah ditinggalkan. Yang tewas itu adalah orang asing," salah seorang pejabat mengatakan tanpa menyebut nama. "Tentara darat dan helikopter tempur Cobra yang melakukan operasi itu." Musharraf mengatakan dalam satu wawancara televisi pada akhir pekan ini bahwa jaringan al Qaida pimpinan-Osama bin Laden telah hadir di daerah adat Pakistan dalam bentuk "orang asing" termasuk orang Uzbekistan dan Arab. Waziristan Utara secara relatif telah tenang sejak pemerintah Pakistan menandatangani perjanjian perdamaian yang kontroversial dengan gerilyawan pro-Taliban di daerah itu pada September 2006, menyusul beberapa bulan bentrokan yang menyebabkan ratusan orang tewas, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007