Semarang (ANTARA News) - Di perempatan sebuah lampu merah Jalan Pantura Batang-Semarang, seorang pengguna sepeda motor tertawa kecil sembari menunjuk ke barisan depannya, seorang pengendara sepeda motor yang ranselnya bertulisan "Maaf Mak Mudik Ga Bawa Menantu."
Sambil tertawa si bapak mencolek rekan sebelahnya, yang kemudian ikut memperhatikan tulisan ransel pengendara sepeda motor pelat nomer B itu dan ikut tertawa.
Di bawah catatan kecil pada tas ransel Ade, ada tulisan moto daerah "Ngawi Ramah". Ia mengaku iseng membuat catatan kecil itu.
"Biar semangat mudiknya mas, tidak sumpek di jalanan," kata Ade, yang mengaku belum menikah dan berharap bisa mudik dengan pasangannya tahun depan, lalu tertawa kecil.
Beberapa pemudik lain yang melewati Jalur Pantai Utara Jawa juga menyematkan tulisan-tulisan seperti yang biasa tertera di belakang bak truk.
"Mudik Sendiri Dipastikan Lebaran Tahun Ini Masih Jomblo." Tulisan kalimat tersebut tersemat rapi dengan laminating di tas ransel seorang pemudik, membuat pengendara yang melintas menoleh untuk membacanya.
Pemudik lain menempelkan tulisan berbahasa Jawa pada punggung jaketnya. "Sak Adoh-adoh e Lungo, Kudu Eling Wong Tuwo. Wong Tuwo Ora Butuh Bondo, tapi Butuh Anak e Teko" (Sejauh-jauhnya pergi, harus ingat orangtua. Orangtua tidak butuh harta, tapi butuh anaknya hadir).
"Saya ini Lebaran ke empat atau lebih lah mudik menggunakan motor, dan selalu bertemu hal-hal tersebut, lucu kok, ada hiburan," kata Rudi, pengguna sepeda motor yang melalui Jalur Pantura Jawa.
Rudi tidak menganggap tulisan-tulisan itu sebagai pengganggu. Ia malah merasa terhibur membaca tulisan-tulisan lucu itu ketika terjebak macet atau kelelahan di jalanan.
Ia mengatakan biasanya pemudik yang membuat tulisan-tulisan semacam itu mudik berombongan bersama komunitas.
"Kalau saya sih tidak pernah menulis hal-hal seperti itu, kayak truk saja," kata Rudi.
Bagi sebagian pemudik, pulang kampung menggunakan sepeda motor masih menjadi pilihan karena selain irit memungkinkan mereka menyelinap di tengah kemacetan.
Pemerintah berusaha menekan penggunaan sepeda motor untuk perjalanan mudik guna mengurangi angka kecelakaan, antara lain dengan menyediakan angkutan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017