"Ada puluhan rumah yang kena," kata Lurah Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, Kalbar, Dilhan, Sabtu.
Berdasarkan pendataan yang dilakukannya, sedikitnya ada 25 rumah warga yang mengalami rusak berat. Sementara ini, warga yang menjadi korban angin puting beliung sudah mengungsi ke rumah keluarganya.
"Tapi, ada juga yang yang enggan mengungsi, sambil memperbaiki atap-atap rumah mereka yang berterbangan," ujarnya.
Menurutnya, pendataan rumah warga yang menjadi korban angin puting beliung hingga kini masih berlangsung. "Sebagian rumah yang sudah didata sudah kami serahkan ke Pemkot Singkawang. Mudah-mudahan ada sedikit bantuan dari pemerintah mengingat besok akan menghadapi Idul Fitri," tuturnya.
Sementara bantuan dari masyarakat, ia akan menyerahkan kepada korban guna meringankan beban warga yang menjadi korban angin puting beliung.
"Bantuan dari masyarakat perorangan sudah ada, nanti setelah pendataan akan saya serahkan ke warga yang menjadi korban angin puting beliung," tuturnya.
Secara terpisah, Sekretaris Tagana Singkawang Erixon mengatakan, secara keseluruhan ada 32 rumah yang menjadi korban angin puting beliung.
"Datanya sudah kita sampaikan ke Dinas Sosial bagian bencana. Mudah-mudahan ada sedikit bantuan yang bisa diberikan kepada korban," kata Erixon.
Salah satu warga Kuala, Kasmiah mengatakan, kejadian angin puting beliung diperkirakan terjadi pada pukul 22.00 WIB.
"Rumah saya tidak kena. Cuma rumah yang saya kontrakkan saja yang kena. Atapnya beterbangan, sementara orang yang ngontrak sudah saya pindahkan ke rumah abang," kata Kasmiah.
Warga lainnya, Sabil mengatakan, awalnya tidak ada tanda-tanda hari mau hujan.
Namun, hanya dalam hitungan menit saja atap langsung terbang akibat angin yang begitu kencang. Kita pun tidak sempat lari, mana besok mau lebaran lagi," kata Sabil.
Dia akan memperbaiki atap-atap rumah yang sudah beterbangan. "Untung tidak menimpa rumah tetangga di belakang," ujarnya seraya menunjukkan tumpukkan atap yang beterbangan di belakang rumahnya.
Pantauan media ini di lapangan, sejumlah parabola yang terpasang di atap maupun halaman rumah warga remuk akibat di hantam angin puting beliung. Namun yang sangat disesalkan, sebuah tempat permainan anak-anak bisa berpindah tempat dan keluar dari pagar akibat angin tersebut.
"Padahal tidak ada yang memindahkan, tapi bisa berpindah keluar pagar," ucap Sabil.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017