Puncak arus mudik di jalur itu sudah terjadi pada H-2 atau Jumat, dimana per menitnya kendaraan yang melintas mencapai 500 kendaraan.
Wakapolres Cianjur, Kompol Santiaji Kartasasmita di Cianjur, Sabtu pagi, mengatakan, puncak arus mudik sudah terjadi pada hari sebelumnya, sedangkan pagi ini volume kendaraan sudah berkurang.
"Kami perkirakan volume kendaraan akan kembali meningkat malam nanti. Sebagian besar pemudik yang melintas jarak dekat dengan tujuan Priangan Timur seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Namun untuk antisipasi kemacetan anggota akan memasang pagar pemisah disejumlah titik rawan macet," katanya.
Meskipun volume kendaraan mulai menurun, namun pihaknya tetap mengimbau pemudik tetap waspada dan berhati-hati terutama saat melintas di jalur yang minim penerangan menyusul laporan kecelakaan tunggal meskipun tidak sampai menelan korban jiwa.
"Untuk menghindari terjadinya kecelakaan kami imbau pemudik dengan roda dua untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas di jalur yang minim penerangan dan ditambah jalan yang bergelombang. Kalau lelah lebih baik beristirahat di tempat yang banyak disediakan," katanya.
Sementara pada Sabtu dinihari, sejumlah pemudik tampak beristirahat di sejumlah SPBU di sepanjang Jalur Puncak-Cianjur, sebelum melanjutkan perjalannya ke kampung halamnnya masing-masing.
"Lumayan tiduran beberapa jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Cirebon, setelah subuh. Kami pulang berombongan dengan teman satu kampung yang merantau di Tangerang. Masih minimnya lampu penerang jalan di Jalan Raya Cugenang, sempat membuat teman kami mengalami kecelakaan tunggal," kata Hazbi (45) pemudik dengan tujuan Cirebon.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017