Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memastikan pemerintah akan melakukan pinjaman luar negeri untuk membiayai defisit anggaran 2008 yang diperkirakan mencapai 1,8 persen dari PDB atau sekitar Rp76 triliun. "Kisaran defisit 2008 1,8 persen. Artinya untuk (pinjaman luar negeri-red), jumlahnya masih kita kaji karena kan defisit yang 2008 belum disepakati dengan DPR. Tapi formulanya (untuk membiayai defisit-red) tetap kombinasi optimalisasi, penjualan SUN, dan pinjaman luar negeri dalam bentuk `soft loan`," kata Paskah usai raker dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa. Namun, Paskah menjanjikan jumlah pinjaman luar negeri yang akan dilakukan merupakan porsi terkecil dalam kombinasi pembiayaan defisit tersebut. Dia juga menjanjikan pemerintah akan sangat berhati-hati dalam penerbitan SUN untuk menutupi defisit anggaran sehingga terhindar dari efek "crowding out" yang malah akan menambah beban anggaran. Efek "crowding out" adalah kenaikan biaya penerbitan SUN akibat terlalu banyak surat berharga di pasar, baik yang diterbitkan pemerintah maupun swasta. Pada tahun ini, pemerintah dipastikan akan menarik komitmen pinjaman luar negeri dari Bank Dunia, ADB, dan JBIC sebesar 1,75 miliar dolar AS seperti terdapat dalam APBN 2007. Pinjaman dari Bank Dunia akan mencapai sekitar 600 juta dolar AS, dari ADB senilai sekitar 1 miliar dolar AS, dan sisanya akan berasal dari JBIC.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007