Makassar (ANTARA News) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijirah, sejumlah pusat perbelanjaan di Makassar, Sulawesi Selatan serbu konsumen untuk membeli perlengkapan baju lebaran.
Berdasarkan pantauan, Jumat malam, pusat perbelanjaan di departemen store seperti Ramayana, Matahari, Mal Panakukang, Mal Ratu Indah, MTos, Indomurah dan sejumlah toko distro lainnya disesaki konsumen.
Tidak hanya itu jalan-jalan protokol yang menghubungkan ke pusat perbelanjaan sejak sore hingga malam ini masih terlihat kemacetan. Meski ada beberapa petugas Polantas mengatur lalulintas guna mengurai kemacetan.
Kemacetan juga terlihat di sekitar masjid Al Markaz Al Islami, ratusan kendaran bahkan parkir di pinggir jalan karena kapasitas ruang parkir tidak mencukupi, padahal lahan parkir di masjid itu sangat luas.
Bahkan ratusan orang terpantau sedang memilah pakaian di tempat tersebut dan harga cukup terjangkau bagi mereka.
Sementara pantauan lain di pusat perbelanjaan Ramayana yang menawarkan diskon besar-besaran juga disesaki pembeli, bahkan ada konsumen sengaja berbelanja di tempat tersebut.
"Biasanya dua hari menjelang lebaran konsumen banyak membeli baju maupun celana baru untuk dipakai lebaran, kami juga harus lembur bekerja melayani pembeli," tutur Kartini salah seorang kayawan di tempat itu.
Rahmawati konsumen asal Kabupaten Bone yang di jumpai menuturkan, dirinya sengaja datang ke Makassar untuk membeli perlengkapan lebaran.
"Kalau di Makassar sangat lengkap, mau apa aja ada, kita bisa puas berbelanja, tergantung uang yang dibawa. Banyak pakaian berkualitas disini tinggal pilih saja tokonya dimana," ujar dia.
Tidak hanya pusat perbelanjaan yang mendapat keuntungan lebih, juru parkir pun mendapat rezki tambahan dengan membludaknya konsumen.
"Lumayan pak pendapatan bisa sampai Rp500 ribu, memang biasanya kalau dua hari mau lebaran orang banyak berbelanja, otomatis pendapatan bertambah," papar Iskandar juru parkir di wilayah Mal Panakukang.
Dirinya membeberkan, biasanya pendapatan secara total bila dihitung di beberapa titik wilayah mal Panakukang hingga Rp5 juta per malam bahkan lebih dari itu, sebab satu motor ditagih Rp2.000 dan mobil Rp.5.000 sampai Rp10 ribu.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017