Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (22/6) menyebut penghancuran masjid tua berusia 800 tahun di Mosul, Irak, oleh ISIS sebagai serangan terhadap warisan dunia dan "bangunan agama besar".
Masjid Al Nuri dan menara condongnya yang ikonik diratakan dengan tanah pada Rabu petang, saat pasukan Irak mendekati pertahanan ekstremis ISIS di Mosul.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert mengatakan pengeboman terhadap situs seperti itu "hanya semakin membuktikan bahwa ISIS tidak menghormati identitas, budaya atau agama Irak".
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pernah mengeksploitasi kekuatan simbolisme masjid tersebut untuk menyokong reputasinya ketika dia memberikan khotbah pertamanya sebagai pemimpin kelompok.
Namun, para petempurnya sepertinya memilih untuk menghancurkan masjid itu – dan berupaya menyalahkan serangan udara Amerika Serikat – daripada membiarkannya jatuh ke tangan pasukan pemerintah.
"Tindakan tercela itu bukan hanya kejahatan terhadap warga Mosul dan Irak, tapi terhadap dunia," kata Nauert sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
"Dunia kembali kehilangan bagian penting dari warisan bersama kita di tangan ISIS." (mu)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017