Jakarta (ANTARA News) - Front Betawi Rempug (FBR) diminta untuk tidak main hakim sendiri dengan mencari sendiri pelaku yang menewaskan dua orang dari FBR pada bentrokan yang terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatran. "Biar perkara ini diselesaikan oleh aparat. Karenanya, kami minta FBR jangan main hakim sendiri," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Mengenai keinginan FBR agar aparat mencari pelaku pembunuhan dalam waktu 12 jam, Wiliardi mengemukakan bahwa polisi sedang terus menyelidiki siapa pelaku yang menyebabkan bentrokan antara FBR dan Ikatan Keluarga Betawi (IKB). Untuk pengamanan selanjutnya, sekitar 100 personel kepolisian akan ditempatkan di Kebayoran Lama karena tingkat emosi yang masih tinggi. Hingga kini, meski masih belum ada yang ditahan, polisi telah memeriksa enam saksi dan meminta keterangan kepada berbagai pihak yang terkait dalam bentrokan tersebut. Sementara itu, Sekjen Ikatan Keluarga Betawi (IKB) Mahmud Wiyuzar mengemukakan bahwa pihaknya siap membantu untuk menemukan orang yang menewaskan dua anggota FBR. Sebelumnya diberitakan, anggota FBR dengan Ikatan Keluarga Betawi Kebayoran Lama (IKBKL) tawuran di depan Alfamart di Jalan Raya Ciledug, Jakarta Selatan yang menyebabkan dua orang meninggal dan satu luka parah. Dari keterangan yang dihimpun ANTARA, kejadian tersebut berlangsung pada 10.30 WIB, saat massa FBR mendatangi posko IKBL, yang diduga terkait masalah lahan parkir. Sesampainya di posko itu, terjadi tawuran dengan menggunakan senjata tajam. Akibatnya tiga orang dari FBR mengalami luka parah, dua orang diantaranya tidak tertolong, yakni, Ade Sulis Hadi (24) dan Syarifuddin Jufri (21), sedangkan satu orang lagi Sugandi (53), terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007