Balikpapan (ANTARA News) - PT Pelni mengerahkan KM Tidar dengan kapasitas 3.951 penumpang sebagai kapal tambahan untuk mengangkut pemudik dari Balikpapan, Kalimantan Timur menuju Surabaya, Jawa Timur.
"KM Tidar bersama KM Labobar memang kami siapkan untuk arus puncak mudik di pekan terakhir Ramadhan ini," kata Kepala Cabang PT Pelni Balikpapan Firman Rachimin di Balikpapan, Kamis.
Kedua kapal besar itu mulai melayani arus mudik jalur Balikpapan-Surabaya pada 17 Juni 2017.
KM Labobar yang berkapasitas 4.539 penumpang sempat diperiksa Menteri Perhubungan Budi Karya saat melakukan inspeksi pada pekan lalu dan meminta untuk menambah jumlah tempat tidurnya, karena banyak penumpang yang tidak mendapatkan tempat.
Rachimin menambahkan, berdasarkan data arus mudik 2016, PT Pelni mengangkut penumpang tujuan Surabaya sebanyak lebih kurang 13.000 orang, sementara tahun ini diperkirakan naik hingga 20.000 dengan dioperasionalkan empat kapal.
Dua kapal lainnya adalah KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu yang melayani rute Balikpapan-Makassar, Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Mamuju-Baubau.
"Kami akan terus siapkan hingga arus balik pada pekan kedua Juli mendatang," kata Rachimin.
Mudik dengan kapal laut menjadi pilihan sebagian masyarakat, karena biaya tiket lebih murah dibandingkan menggunakan moda transportasi pesawat udara.
Untuk perjalanan ke Surabaya dengan waktu tempuh sekitar 20 jam, misalnya, harga tiket KM Tidar untuk kelas ekonomi hanya Rp276 ribu per orang, sementara harga tiket perjalanan pesawat udara mencapai Rp1,5 juta per orang.
"Memang tidak bisa dibandingkan, karena naik pesawat menawarkan kenyamanan dan kecepatan, sementara di kapal saat arus mudik begini kita berjejalan. Saya naik kapal karena kehabisan tiket pesawat, selain harganya juga sangat tidak bersahabat," kata Wibisono, karyawan perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur yang mudik ke Madiun, Jawa Timur.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017