Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani melayat mantan Menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia (Pangau) Marsekal Muda Purnawirawan Sri Mulyono Herlambang yang meninggal dunia pada Senin (21/5) siang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa (22/5).
Kepala negara berserta Ibu Ani tiba di rumah duka Jl Haji Nawi No 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 08.00 WIB dan meninggalkan rumah duka 15 menit kemudian.
Sri Mulyono Herlambang meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, empat anak, tujuh cucu dan satu cicit.
Upacara pemakaman dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno, dan dihadiri pula pejabat teras TNI AU dan mantan kepala staf angkatan udara seperti Saleh Basarah dan Ashadi Tjahjadi.
Hadir pula dalam pemakaman tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso.
Marsekal Muda (purn) Sri Mulyono Herlambang mantan Menteri/ Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia tahun 1966, tutup usia pada Senin (21/5) pada pukul 13.00 WIB di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.
Pria kelahiran Solo 09 November 1930 itu mengawali kariernya di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sebagai Letnan Muda Udara I tahun 1951, yang selanjutnya mengikuti Sekolah Ilmu Siasat (1952), Sekolah Penerbang USAF (1955), Staff College (Inggris 1959).
Sebelumnya, pernah sebagai Anggota Mobile Tramp Dienst Jawatan Kesehatan Tentara Divisi IV, dan sebagai Provost Bn V Pengawal Overste Slamet Rijadi Bn V/III.
Kemudian, almarhum juga sempat menjadi Perwira Penerbang Skadron Udara 11, Komandan Skadron Udara 1 Halim, Dirops A/B Adops I/II dan Adops III/IV Mabesau, Deputi Menteri/Pangau Urusan Operasi, Menteri Negara Dp Presiden Panglima Tertinggi ABRI dan Menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia.
Tanda Kehormatan yang dimiliki Bintang Sakti, Bintang Sewindu APRI, Satyalencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satyalencana Saptamarga, Satyalencana GOM III, IV, V, VII, dan Satyalencana Satya Dharma.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007