"Kita adalah khalifah Allah, maka kita harus tebarkan damai," kata Gus Nuril, panggilannya, saat mengadakan acara buka puasa bersama di pondok pesantren di Jakarta, Rabu.
Gus Nuril mengibaratkan bulan puasa sebagai waktu pembakaran dosa serta mengenali kekurangan dan kelemahan diri.
Setelah itu, bersama-sama menuju jalan Allah dengan kasih-Nya.
"Kita gunakan mata kasih-Nya. Hukum tertinggi adalah kasih dan sayang, semua agama mengatakan begitu," kata dia.
"Maka, Syawal kita harus tebarkan damai. Tebarkan kasih sayang," tambah dia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017