Jakarta (ANTARA News) - Acara buka puasa bersama para pemilik nama "Bambang" bermula dari ide spontan yang dilontarkan melalui sebuah candaan di media sosial.
Bambang Mukti Nugroho, yang mencetuskan ide untuk mengumpulkan orang-orang bernama Bambang, mengatakan kegiatan berkumpul sekaligus buka puasa bersama itu tidak direncanakan.
"Idenya spontan, tidak ada yang direncanakan. Saya ada grup kecil 'Namaku Bambang' di Facebook. Anggotanya kalau dihitung ada 320 orang," kata Bambang Mukti Nugroho di Kedai 54, Jakarta Selatan, tempat acara buka bersama para Bambang, pada Rabu petang.
Bambang Mukti Nugroho, yang akrab dipanggil Bamby, menceritakan awalnya ia mengajak "yuk kumpul" di media sosial para Bambang. Ajakan itu mendapat respons positif anggota grup.
"Kemudian disahutin 'ayo-ayo kumpul'. Minggu lalu membuat poster digital lalu jadi viral, padahal tidak ada rencana buat acara besar," kata dia.
Bamby menyebut ide mengumpulkan para Bambang di kedainya adalah gagasan yang nekat karena kapasitas kedai 54 hanya untuk 20 orang.
"Saya pikir ini gila dengan kapasitas tempat 20 orang, tapi berani mengundang seluruh orang yang bernama Bambang," katanya.
Ia menambahkan, "Persiapannya bahkan baru malam ini, makanya pontang-panting untuk persiapan sampai membuat perizinan untuk kegiatan keramaian."
Di lokasi itu sudah berkumpul beberapa orang bernama Bambang yang baru pertama kali mengunjungi Kedai 54 dan bertemu dengan anggota grup yang bernama Bambang.
Salah satu peserta acara itu, Asep Bambang Fauzi, mengatakan bahwa masalah biaya untuk penyediaan makanan buka puasa bahkan belum dibahas.
"Belum kita bicarakan, namun untuk takjil disanggupi oleh Bamby. Sedangkan makan besar nanti kita jajan saja ramai-ramai. Di sekeliling banyak pedagang, anggap saja berbagi rejeki, jajan ramai-ramai yang penting kumpul," kata Asep Bambang.
Peserta lainnya, Bambang Purwadi, mengatakan walaupun baru pertama kali bertemu dengan anggota grup para pemilik nama Bambang, ia sudah merasa seperti bertemu dengan teman lama karena sudah sering berkomunikasi di grup WhatsApp (WA).
"Ini pertama kali bertemu. Saya baru ketemu mereka tapi sudah seperti teman lama karena biasa bercanda di grup WA," kata dia.
Sementara Bambang Madu Retno rela berangkat dari Bandung sejak pukul 10.00 pagi demi bisa bertemu dengan rekan-rekan sesama pemilik nama Bambang.
"Saya dari Bandung jam 10 pagi jalan sendiri khusus untuk ini, demi mencari saudara sesama nama Bambang," kata dia.
"Saya pengen tahu perkumpulan nama Bambang, selama ini bincang-bincang di dunia maya."
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017