Jakarta (ANTARA News) - Warga Jakarta mulai dapat menikmati transportasi air (water way) mulai 2 Juni 2007 dengan melewati tiga dermaga, yakni Halimun, Dukuh Atas dan Dermaga Karet, seiring telah diujicobakan transportasi tersebut pada 14 Mei 2007. Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pelabuhan Penyeberangan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, M Zaky, di Jakarta, Selasa, mengatakan untuk sementara ini, pengoperasian transportasi air akan dilakukan setiap Sabtu dan Minggu saja, terhitung sejak 2 Juni 2007 mendatang. "Soal tarif sendiri saya belum bisa memberitahukan, tapi yang pasti tarifnya di bawah busway," katanya. Dikatakannya, dari hasil evaluasi pengoperasian transportasi air pada 14 Mei 2007, masalah utama yang harus dihadapi terletak pada pengaturan debit air dan sampah. Oleh sebab itu, ke depannya nanti diharapkan petugas pintu air dapat menjaga kestabilan air yang melintasi jalur tersebut. Guna mematangkan pembukaan sarana angkutan air itu, Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (23/5) akan melakukan rapat dengan delapan instansi terkait lainnya, seperti Dinas Tramtib, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Penerangan Jalan Umum (PJU), Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan, Dinas Pariwisata, BPLHD, dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). "Rapat itu juga sekaligus mengevaluasi hasil pelaksanaan uji coba yang telah dilakukan pada 14 Mei 2007," katanya. Ia juga menyebutkan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, akan melakukan pengecekan ke lokasi transportasi air pada 30 Mei 2007. Direktur Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, menilai pengoperasian transportasi air (water way) di Jakarta, harus benar-benar ditangani secara serius seperti dengan mempersiapkan atau menjaga debit air sungai. "Agar nantinya pada saat musim kemarau atau musim hujan, sarana transportasi air itu tetap berjalan seperti biasanya," katanya, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, pembuatan transportasi air itu merupakan gagasan yang harus diapresiasi masyarakat banyak karena akan membantu mengurangi keruwetan transportasi di Jakarta selama ini.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007