Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku prihatin karena semakin banyak pejabat negara yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya sangat prihatin akhir-akhir ini semakin banyak pejabat pusat dan daerah yang terkena OTT KPK dan aparat penegak hukum lainnya," kata Tjhajo di Jakarta, Rabu.
Ia mengakui sulit menjamin aparatur pemerintah pusat/daerah bebas korupsi, kolusi, nepotisme. Menurut dia, perlu waktu membangun revolusi mental masyarakat bangsa ini.
"Belum lagi (revolusi mental) juga tergantung mentalitas pribadi-pribadi masing-masing. Maka Revolusi mental dalam jangka panjang harus terprogram, dan memperkuat sistem di berbagai elemen atau aspek," katanya.
Di sisi lain ia memandang KPK harus lebih proaktif baik dalam OTT maupun kampanye pencegahan, serta fungsi-fungsi pengawasan.
Sejauh ini berbagai langkah strategis Kemendagri bersama KPK telah dilakukan dalam aspek pencegahan seperti koordinasi dan supervisi pencegahan.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap istri Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti yakni Lili Madari.
Lili diamankan bersama dua kontraktor dan dibawa tim KPK ke Mapolda Bengkulu. Tidak lama berselang Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti turut datang ke Mapolda, seluruhnya kemudian dibawa tim KPK ke Jakarta.
Terkait Kasus OTT ini Mendagri Tjahjo Kumolo menunggu pernyataan resmi dari KPK terkait status Ridwan Mukti sekarang.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017