Jakarta (ANTARA News) - PermataBank berkomitmen untuk menambah pegawai penyandang disabilitas dari jumlah 11 orang telemarketing saat ini, menjadi dua kali lipat.


"Kalau dua kali lipat saya kira baik ya. Semakin banyak yang bisa dibantu akan semakin baik," kata Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah di Jakarta, Selasa.


Ridha mengatakan, penambahan karyawan disabilitas tersebut akan melihat kebutuhan perusahaan maupun ketersediaan penyandang tuna netra yang dilengkapi keahlian.


"Tahun depan kita lihat kebutuhannya, posisinya dan apakah ada yang memenuhi kapabilitas. Tidak ada persyaratan pendidikan harus sarjana, tapi minimal SMA," ujarnya.


Menurut Ridha, mempekerjakan tuna netra di posisi telemarketing merupakan pengalaman yang menyenangkan, karena mereka memiliki pribadi yang tangguh, mandiri dan tidak ingin diberlakukan secara khusus.


"Beberapa di antaranya bahkan memiliki kinerja yang cukup menonjol dibandingkan teman-teman kerjanya yang normal," kata Ridha.


Oleh karena itu, lanjutnya, menempatkan mereka dalam tim merupakan wujud nyata untuk turut memberdayakan dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka yang berkebutuhan khusus.


Salah seorang telemarketing tuna netra PermataBank Sapto Kridayanto mengaku senang diberi kesempatan bekerja di bank tersebut.


Untuk itu, ayah dua anak ini bersikeras bekerja dengan baik dan lebih keras dari karyawan lainnya agar sama-sama mampu mencapai target yang ditetapkan perusahaan.


"Kami tuna netra, khususnya saya sebisa mungkin bekerja melebihi ekspektasi perusahaan. Jadi, kita harus bekerja lebih keras dari teman-teman yang bukan tuna netra. Karena untuk mencapai target yang sama, pasti usahanya berkali lipat daripada karyawan yang normal," ungkap Sapto.


Sapto, yang mulai menjadi karyawan pada 2010 mengaku tidak memiliki kendala dalam menjalani pekerjaannya, karena karyawan yang lain memberikan dukungan.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017