Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memproyeksikan defisit APBN 2007 akan membengkak dari rencana semula sebesar 1,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi sekitar 1,8 persen. "Untuk 2007, proyeksi untuk defisit tahun ini akan meningkat cukup tajam dari 1,1 persen menjadi 1,8 persen," kata Menteri Keuangan (Menku) Sri Mulyani Indrawati, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa. Menurut Menkeu, peningkatan defisit 2007 itu karena belanja akan meningkat, terutama berkaitan dengan adanya kebutuhan mendesak yang harus dibiayai dari APBN. Akibat peningkatan defisit, penerbitan surat utang negara (SUN) secara netto akan mengalami kenaikan dari 1,1 persen menjadi 1,5 hingga 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). DPR dan pemerintah menetapkan defisit pada APBN 2007 sebesar 1,1 persen (Rp40,5 triliun) dari PDB (Rp3.531 triliun). Angka tersebut merupakan selisih antara pendapatan negara dan hibah sebesar Rp723 triliun dengan belanja sebesar Rp763 triliun. Pembiayaan atas defisit itu akan diperoleh melalui berbagai sumber yaitu pembiayaan dari perbankan dalam negeri Rp12,98 triliun, setoran dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Rp1,5 triliun. Selain itu juga dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) yang secara netto ditetapkan sebesar Rp40.6 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2007