Dalam acara buka bersama dengan pengurus PWI Provinsi Jawa Tengah di Gedung Pers, Jalan Mugas Semarang, Senin petang, menjelaskan bahwa petugas yang mengendarai sepeda motor ambulans tersebut akan memberi pertolongan pertama bagi pemudik yang sakit.
Namun, lanjut Ganjar, bila dianggap berat, mobil ambulans siap terobos arus lalu lintas dengan lawan arus (contra flow). Bahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan lima helikopter yang akan membawa pemudik yang sakit di tengah jalan.
Ganjar menegaskan bahwa helikopter yang berasal dari Mabes TNI dua unit, Polda Jawa Tengah dua unit, dan satu unit dari Basarnas itu siap membawa pemudik yang sakit ke semua rumah sakit yang ada di provinsi itu.
Sebelum melakukan antisipasi tersebut, pihaknya telah melakukan uji coba sebanyak empat kali pada masa libur panjang sebelum menentukan langkah antisipasi menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017.
"Pada tahun ini terbantu tol yang lebih panjang daripada pada masa angkutan Lebaran tahun lalu," kata Ganjar.
Menjawab pertanyaan apakah Pemprov Jateng sudah menyiapkan bagi pemudik berkendara sepeda motor yang tidak boleh melanjutkan perjalanan karena berboncengan lebih dari dua orang, Gubernur Jateng menyatakan pada tahun ini pihaknya belum menyiapkan, termasuk bus untuk menjemput para pemudik di bandara maupun pelabuhan yang akan melanjutkan ke daerah tujuan mereka.
Menyinggung objek wisata, Ganjar memandang perlu ada audit wahana wisata secara rutin demi keselamatan pengunjung.
Pewarta: D.Dj. Kliwantoro/Achmad Zaenal M.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017