"Saya sudah perintahkan agar jumlah tersebut dapat melaksanakan pengamanan dengan tujuan agar memberikan rasa aman kepada saudara-saudara kita umat muslim yang merayakan hari raya Idul Fitri," kata Kapolda NTT Irjen Pol Agung Sabar Santoso kepada wartawan di Kupang, Senin.
Hal ini disampaikannya usai memimpin upacara gelar pasukan Ramadniya 2017 dalam rangka pengamanan selama bulan Suci Ramadhan hingga tibanya fajar Idul Fitri 2017 mendatang di NTT.
(Baca juga: Operasi Ramadniya, Polda Kepri libatkan 3.300 personel)
Ia mengatakan jumlah personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah tempat keramaian, terminal, pelabuhan, serta bandara yang menjadi pintu masuk dan keluar para pemudik.
"Jumlah 6.200 personel itu juga dalam rangka untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya kelompok-kelompok radikal, ataupun anggota teroris di wilayah kita ini," ujarnya.
Kasus penangkapan dua terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi perhatian khususnya bagi komandan berbintang dua itu untuk mengantisipasi hal yang sama yang terjadi di Bima.
Selain melakukan pengamanan jelang Idul Fitri, 6.200 pasukan itu nantinya akan dibagi-bagi ke stiap sudut kota Kupang khususnya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di daerah itu.
Ia juga mengimbau para pemudik untuk selalu memeriksa kembali rumahnya jika ingin mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri.
Ia mengatakan jumlah personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah tempat keramaian, terminal, pelabuhan, serta bandara yang menjadi pintu masuk dan keluar para pemudik.
"Jumlah 6.200 personel itu juga dalam rangka untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya kelompok-kelompok radikal, ataupun anggota teroris di wilayah kita ini," ujarnya.
Kasus penangkapan dua terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi perhatian khususnya bagi komandan berbintang dua itu untuk mengantisipasi hal yang sama yang terjadi di Bima.
Selain melakukan pengamanan jelang Idul Fitri, 6.200 pasukan itu nantinya akan dibagi-bagi ke stiap sudut kota Kupang khususnya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di daerah itu.
Ia juga mengimbau para pemudik untuk selalu memeriksa kembali rumahnya jika ingin mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri.
(Baca juga: Polrestabes Bandung kerahkan 2.095 personel jaga rumah)
"Bagi yang akan meninggalkan rumahnya harap perhatikan listriknya. Jangan sampai meninggalkan rumah dengan keadaan sejumlah arus listrik masih menyala, karena itu akan sangat berbahaya," tuturnya.
Disamping itu juga saat meninggalkan rumah warga diminta untuk menitipkan rumah pada tetangga yang dapat dipercaya.
Petugas kepolisian juga lanjutnya akan terus berpatroli di setiap lorong-lorong rumah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, seperti pencurian dan lain sebagainya.
"Bagi yang akan meninggalkan rumahnya harap perhatikan listriknya. Jangan sampai meninggalkan rumah dengan keadaan sejumlah arus listrik masih menyala, karena itu akan sangat berbahaya," tuturnya.
Disamping itu juga saat meninggalkan rumah warga diminta untuk menitipkan rumah pada tetangga yang dapat dipercaya.
Petugas kepolisian juga lanjutnya akan terus berpatroli di setiap lorong-lorong rumah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, seperti pencurian dan lain sebagainya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017