Tel Aviv (ANTARA News) - Militer Israel menutup Tepi Barat dan Jalur Gaza, Senin malam untuk mencegah serangan-serangan bunuh diri selama liburan kaum Yahudi Shava`ot, yang dimulai Selasa petang..Para pekerja Palestina tidak diizinkan melalui pos-pos pemeriksaan memasuki Israel selama hari libur itu, kata militer dan menambahkan staf medis, para anggota organisasi-organisasi non pemerintah dan ulama perlu melakukan koordinasi untuk memasuki Israel. Sementara itu pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan roket-roket ke dua gedung di Jalur Gaza tengah sebelum Selasa subuh, melanjutkan serangan udara mereka terhadap faksi-faksi garis keras Palestina di balik serangan roket yang gencar selama seminggu dari Gaza. Seorang jurubicara militer Israel mengatakan gedung-gedung di kota-kota Nusseirat dan Al Bureij digunakan Hamas untuk menyimpan senjata-senjata dan oleh Komite Perlawanan Rakyat (PRC) sebagai satu "kamar operasi" untuk mengarahkan serangan roket-roket terhadap Israel. Serangan-serangan udara terbaru itu, setelah sekitar 12 jam berhenti, dilakukan setelah roket Qassam buatan Gaza menewaskan seorang wanita Israel berusia 35 tahun dan mencederai seorang pria ketika roket itu menghantam sebuah mobil di kota Sderot, Israel selatan Senin petang. Kematian wanita itu adalah pertama sejak faksi garis keras mulai melancarkan serangan roket-roket 14 Mei. Menurut paling tidak beberapa pengamat Palestina, kelompok pejuang itu mulai meningkatkan serangan untuk memulihkan persatuan da mengakhiri sejumlah bentrokan antara kelompok Hamas dan Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas. Hamas, PRC da faksi Jihad Islam bertanggungjawab atas serangan lebih dari dua lusin roket Senin di Israel. Kelompok-kelompok itu terus menyerang Israel, Selasa, dengan menembakkan paling tidak empat roket sejak tengah malam. Salah satu dari roket-roket itu mencederai dua orang, menghancurkan sejumlah mobil dan memutuskan aliran listrik ketika menghantam Sderot. Kota itu terletak sekitar lima kilometer dari timur laut Jalur Gaza dan dihantam lebih dari 170 roket di Israel selatan dalam pekan lalu. Penduduk yang marah turun ke jalan-jalan, Senin petang, melemparkan batu ke gedung kotapraja, membakar ban-ban dan mencerca PM Ehud Olmert, kata radio Israel seperti dikutip DPA.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007