Ambon (ANTARA News) - Aksi teror bom kembali menghebohkan Kota Ambon, ibukota provinsi Maluku, Selasa siang dengan diamankannya satu buah bom diduga rakitan di samping sebuah rumah makan di Jl.A.M.Sangadji oleh tim jihandak Polda Maluku.
Wartawan ANTARA News yang memantau pengamanan bom tersebut melaporkan, bahan peledak itu awalnya ditemukan salah seorang warga Batumeja, Agustinus Tousalwa(40), di lorong Jl.Fuli Selasa siang (22/5) sekitar pukul 14.30 WIT. Bom itu sempat diangkatnya, namun karena takut dibuang lagi ke tumpukan pasir di samping rumah makan Nifi.
Agustinus selanjutnya menyampaikan temuan bom tersebut kepada warga sekitar rumah makan Nifi dan diteruskan ke Polres P.Ambon dan P.P.Lease.
Polres P.Ambon dan P.P.Lease berkoordinasi dengan Polda Maluku dan mengerahkan tim Jihandak untuk mengamankan bom yang letaknya di bawah kursi lipat dengan puluhan drum BBM di sampingnya.
Dua personil tim Jihandak mengamankan bom tersebut dalam tas dan dimasukkan dalam tabung penyimpan pada mobil operasional, selanjutnya dibawa ke masrkas Detasemen Khusus 88 pada kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon untuk diurai.
Kapolsek Sirimau, Kompol Ny.E.Maspaitella yang terjun langsung ke TKP mengakui Agus Tousalwa telah diamankan guna dimintai keterangan bersama dua orang saksi lainnya.
" Kami senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi dengan maksud mengganggu stabilitas keamanan semakin kondusif berupa aksi teror bom pada beberapa bulan terakhir ini," tandasnya.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar melaporkan ke pos aparat keamanan terdekat sekiranya mencurigai sesuatu barang berupa bom/granat maupun orang di permukiman dengan identitas tidak lengkap.
"Bom itu diduga sisa dari konflik sosial sejak tahun 1999 lalu yang dimanfaatkan oknum tertentu yang tidak senang Kota Ambon maupun Maluku secara umum berada dalam kondisi keamanan kondusif," tegasnya.
Dengan diamankannya bom pada Jl.A.M.Sangadji itu maka sudah tercatat lima kali aksi serupa terjadi di Kota Ambon yang diawali peledakan di kawasan pelabuhan Yos Sudarso 3 Maret lalu sehingga 11 orang terluka.
Peristiwa kedua 25 April di kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau yang akibatkan enam orang terluka, selanjutnya 26 April di Jl.Mutara, Mardika, 26 April tidak ada korban serta di halaman mesjid raya Alfatah Ambon, 2 Mei yang tidak ada korban.
Dari kelima aksi teror bom tersebut, belum terungkap oknum pelaku maupun aktor di baliknya.
Akan tetapi, Kapolda Maluku Brigjen Pol.Guntur Gatot Setyawan memastikan, Agustus mendatang ia bakal membeberkan oknum pelaku dari aksi teror bom di daerah ini.
"Pengembangan berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi ternyata sudah mengarah ke oknum pelaku. Jadi karena pengungkapannya tidak seperti "balik telapak tangan, makanya Agustus mendatang dijamin bakal diumumkan bagi masyarakat,"ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007