Pesawat angkut buatan China Y-8-200F itu hilang pada 7 Juni saat terbang di ketinggian 5.485 meter dalam penerbangan mingguan dari beberapa kota pantai selatan ke kota terbesar Myanmar, Yangon. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui.
Sejak itu, tentara menemukan 92 jasad dan barang pribadi milik sejumlah penumpang serta awak serta puing-puing pesawat, demikian seperti dilansir Reuters.
Militer Myanmar di Facebook resminya pada Minggu, menyatakan bahwa perekam suara ruang pilot dan perekam data penerbangan -keduanya penting untuk menjelaskan yang terjadi dan dikenal sebagai "kotak hitam" -ditemukan di lepas pantai Myanmar selatan.
Pencarian sisa jasad dan pesawat berlanjut di tengah musim hujan Myanmar, tambahnya.
Beberapa jasad, yang diangkat dari laut, diperabukan saat kerabat dan teman melayat korban di kota pesisir Dawei.
China National Aero-Technology Import and Export Corp, milik negara dan pembuat pesawat itu, mengatakan akan membantu penuh pihak berwenang Myanmar dalam penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Beberapa kecelakaan pesawat baru-baru ini terjadi di Myanmar, yang melibatkan pesawat sipil dan militer.
Helikopter tentara jatuh pada Juni 2016, menewaskan tiga prajurit. Lima tewas pada Februari 2016 akibat pesawat angkatan udara jatuh di ibu kota, Naypyitaw, kata media. (Uu.B002)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017