Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengingatkan masyarakat tetap mewaspadai gelombang di perairan Utara dan Selatan Jawa yang cenderung tinggi, terutama pada malam hari akibat pengaruh angin timur.
Praktisi Cuaca dan Kelautan BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, di Surabaya, Selasa, menjelaskan, tinggi gelombang laut di Laut Jawa (Utara Pulau Jawa) pada malam hari bisa mencapai tiga meter, sedangkan di Selatan Jawa, khususnya Selatan Jateng dan Jabar mencapai 3,5 meter.
Sementara di Laut Bali gelombang bisa mencapai dua meter, di selat Bali atau penyeberangan Ketapang-Gilimanuk 1,5 meter. "Angin Timur masih dirasakan di sebagian besar di wilayah perairan tersebut," ujarnya.
Apalagi, saat ini juga ada pusat tekanan rendah di 9 derajat Lintang Selatan (LS) dan 99 derajat Bujur Timur (BT) atau di Barat Daya Sumatera.
Kecepatan angin di lepasa pantai Samudera Hindia berkisar 15-45 kilometer per jam, sedangkan di Utara Jawa antara 15-35 kilometer per jam.
Lebih lanjut Eko mengungkapkan, pada awal Juni (1-4 Juni) ada kecenderungan terjadi pasang maksimum dengan ketinggian air laut antara 140-150 centimeter dan mencapai puncaknya pada 15-16 Juni dengan ketinggian sekitar 160 centimeter.
Pasang maksimum pada Juni mendatang diperkirakan juga karena fenomena bulan purnama, posisi bumi diantara bulan dan matahari dalam satu garis lurus.
Sedangkan pasang maksimum pada pertengahan Juni mendatang disebabkan fenomena "bulan mati" karena posisi bulan diantara bumi dan matahari. "Menghadapi fenomena alam seperti ini, masyarakat tidak perlu panik tapi tetap waspada," ujarnya.
Ditanya terjadinya hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Surabaya semalam dan tadi pagi, Eko menambahkan bahwa hal itu merupakan fenomena yang lumrah dalam memasuki awal musim kemarau.
"Meski musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan," ucapnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007