Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Burhanudddin Abdullah mengatakan bahwa menurut survei yang dilakukan BI, kurs rupiah terhadap dolar AS yang nyaman bagi eksportir dan importir adalah Rp9.000 per dolar AS. "Saya percaya terhadap peneliitian BI. Importir senang dengan Rp8.500 hingga Rp9.000 per dolar AS, sedangkan eksportir suka dengan angka Rp9.000 sampai Rp9.500 per dolar AS. Kalau dibagi keduanya garis tengahnya Rp9.000 per dolar AS. Jadi mungkin angka yang baik bagi kedua pengusaha tersebut range Rp9.000 per dolar AS, " kata Burhanuddin Abdullah di Jakarta, Selasa. Ketika ditanya apakah BI akan mematok rupiah di level tertentu, ia mengatakan BI tidak akan mengarah pada rate tertentu maupun mengarah kepada level tertentu. "Selama volatiles masih dijaga kita akan senang dengan itu, " katanya. Ia mengatakan saat ini inflasi merupakan pertimbangan utama bagi kebijakan BI. "Target kita adalah inflasi, memang nilai tukar menjadi pertimbangan tetapi prioritas utama kita adalah inflasi," ucapnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007