Surabaya (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan (Dephan) RI Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kerjasama pertahanan RI-Singapura bukan merupakan pakta. "Negara kita tidak menganut pakta, tapi kerjasama yang bermanfaat bagi kedua pihak," ujarnya usai membuka Integrasi Mahasiswa Dewasa (SIMADA) III-2007 UPN Veteran se-Jawa di Surabaya, Selasa. Menurut dia, kesepakatan kerjasama pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) dengan Singapura yang ditandatangani pada 27 April 2007 itu saat ini masih dalam tahap sinkronisasi antara RI-Singapura. "Setelah sinkronisasi itu, kami akan membawa masalah itu ke DPR untuk dikaji bersama secara lebih mendalam. Rencananya, kami akan melaporkan DCA ke DPR pada 28 Mei mendatang," ungkapnya. Ditanya bentuk kerjasama pertahanan RI-Singapura itu, Ketua Umum Yayasan Kejuangan Panglima Besar Soedirman yang membawahi UPN Veteran se-Indonesia itu mengatakan kerjasama tidak selalu bersifat militer. "Kerjasama bukan cuma latihan militer, tapi kami akan lebih banyak melakukan sharing informasi tentang pertahanan dengan Singapura mulai dari training, education, transfer technology, dan sebagainya," ucapnya. Tentang keterkaitan kerjasama pertahanan RI-Singapura dengan kesepakatan ekstradisi, Sjafrie tampak belum sempat memberi penjelasan keterkaitan DCA dengan ekstradisi, karena sejumlah petugas memintanya untuk segera masuk ke mobil. "Secara umum, kesepakatan kerjasama pertahanan dengan Singapura itu tidak akan mengganggu kedaulatan negara, meski ada proses tawar-menawar dalam setiap perjanjian," katanya, didampingi rektor UPN Jatim di Surabaya, Warsito SH. Di hadapan 377 peserta SIMADA III-2007 dari UPN Jatim, UPN Jogjakarta, dan UPN Jakarta itu, Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan mahasiswa merupakan komponen cadangan negara yang sifatnya non-militer, namun berperan membela negara tanpa senjata. SIMADA yang berlansung pada 22-26 Mei itu dimarakkan dengan pameran hasil karya mahasiswa (akademik), lomba seni (tari, teater monolog, vokal grup), lomba olahraga (lari, poco-poco, out bond), dan bakti sosial (pengobatan massal, penghijauan, dan penyuluhan kesehatan di Rungkut dan Gununganyar).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007