Jakarta (ANTARA News) - Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) merupakan salah satu badan usaha formal berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang didirikan Yayasan Dompet Dhuafa memiliki omset sebesar Rp97 miliar pada 2016, dan diharapkan akhir 2017 omset meningkat 100 persen atau menjadi Rp194 miliar.
"Hasil keuntungannya setelah dikurangi biaya operasional akan digunakan untuk kepentingan masyarakat miskin (dhuafa) sebesar-besarnya," kata Dirut DDSE Yuli Pujihardi pada acara buka puasa bersama di Jakarta, Sabtu malam.
Sejak digagas sekitar 2005, kata Yuli, perusahaan itu telah bersinergi dengan sejumlah kalangan dan perusahaan lainnya, baik skala nasional maupun internasional dalam berbagai kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat.
DDSE bertujuan mewujudkan pelayanan dan kerja sama yang lebih profesional melalui pengelolaan bisnis yang positif dan transparan.
"Pertumbuhan DDSE saat ini semakin menguat dan berkembang dengan baik. Penguatan pertumbuhan ini dibuktikan dengan perolehan omset akhir 2016 mencapai Rp97 miliar," ujarnya.
Yuli menambahkan, pada Ramadhan 2017 perolehan laba DDSE semakin meningkat, yang terlihat dari banyaknya mitra usaha, agen dan customer yag menjalin kerjasama dengan DDSE.
"Ramadhan 2017 sebagai momentum keberkahan universal. DDSE berjaya dengan masyarakat pun berjaya. Dengan demikian, Social Enterprise tidak lagi hanya sebatas kata, namun menjadi sebuah realita, dan keberadaannya sangat berperan dalam penanggulangan kemiskinan," katanya.
Adapun unit-unit bisnis yang telag berjalan saat ini, yaitu Kesehatan Mandiri, Pendidikan Mandiri, Karya Masyarakat Mandiri, CSRFokus, DD Travel, DD Medika, DD Konstruksi, DD NIaga, DD Publika dan Wasila Nusantara.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017