Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo janji memprioritaskan pembangunan jembatan gantung berukuran kecil yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Hari ini Jokowi meresmikan Jembatan Galeh, Sabtu, sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Gandurejo di Kecamatan Bulu dan Desa Kauman di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
"Jembatan gantung seperti ini memang hal-hal yang kelihatan kecil-kecil tapi ini memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi, orang, barang, komoditas sehingga tadi ada efisiensi di dalam transportasi baik biaya maupun waktu," kata Presiden.
Selama ini, proyek yang banyak dilihat adalah proyek jembatan skala besar padahal jembatan ukuran kecil justru banyak diharapkan masyarakat untuk dibangun.
"Seperti tadi malam di Wonosobo, Pak di sini ada ratusan jembatan gantung diperlukan karena antardesa antarkecamatan diperlukan kalau enggak muter memakan biaya yang tidak kecil," kata Presiden menirukan ucapan masyarakat yang melapor langsung kepadanya.
Oleh karena itu, pemerintah akan mulai memprioritaskan pembangunan jembatan gantung yang sudah mulai dibangun pada 2015, di antaranya 10 jembatan di Banten.
"Di Magelang ada empat, di sini nanti, di Wonosobo, kemudian di luar Jawa juga yang paling banyak di Papua, di Sulawesi karena medan topografi negara kita memang seperti kni ada sungai, ada bukit," katanya.
Sebelum ada jembatan gantung Galeh, masyarakat di dua kecamatan di Temanggung itu kerap kali menyeberangi sungai untuk bekerja, sekolah, hingga menjual komoditas pertanian.
"Tapi kan bahaya apalagi untuk anak-anak sekolah, untuk bawa komoditas, apalagi kalau pas banjir muter jauh sekali. Ini pentingnya jembatan-jembatan seperti ini terutama untuk anak sekolah. Jadi harganya ada yang Rp3 miliar, Rp4 miliar, Rp6 miliar. Saya tadi sudah sampaikan ke Menteri PU agar jembatan-jembatan seperti ini diberikan prioritas," katanya.
Presiden mengaku sampai saat ini banyak sekali daerah yang meminta jembatan serupa itu dibangun.
"Karena permintaan banyak sekali tahun ini, perkiraan kita bisa bangun 60-an karena penting sekali," kata Presiden. "Paling penting bukan untuk orang saja, sepeda motor bisa tapi mobil enggak boleh. Tidak boleh hanya untuk sepeda motor. Sepeda motor penting untuk bawa tembakau di belakangnya, bawa sawit, kol, lombok."
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017