Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kamrussamad yang merupakan penggagas rembug nasional lintas generasi Partai Golkar yang direncanakan berlangsung Juli 2007, Senin sore dipanggil secara resmi oleh DPP AMPI di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Pemanggilan Kamrussamad adalah untuk dimintai klarifikasi terkait pernyataannya di sejumlah media mengenai dorongan rembug nasional yang berpotensi ke arah musyarawah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar. Hal itu sesuai dengan surat panggilan DPP AMPI bernomor PB-838/DPP AMPI/05/2007 tertanggal 18 Mei 2007 yang ditandatangani Ketua Abdi Sahido dan Sekretaris Jenderal Henry Indra Utama. Kamrussamad mengaku kecewa dengan pemanggilan itu dan menilai masih ada upaya pembungkaman terhadap demokrasi di Partai Golkar yang kini dipimpin Jusuf Kalla. Paradigma baru partai Golkar, katanya, hanyalah hiasan publik. "Dorongan terjadinya rembug nasional lintas generasi Partai Golkar yang didorong kaukus muda partai kan bertujuan baik. Kenapa harus dibungkam," katanya. Dikatakannya, jika kaukus muda partai menilai Golkar dibawah pimpinan Kalla telah gagal, berarti itu fakta arus bawah. "Buktinya agenda partai yang mengusung empat pilar utama tak berjalan. Seperti, konsolidasi ideologi, konsolidasi visi dan misi, konsolidasi program, dan konsolidasi kelembagaan," ujar pria yang juga salah satu Ketua DPP KNPI itu. Kamrussamad meminta Jusuf Kalla yang juga menjabat Wakil Presiden agar tidak menjadikan Partai Golkar sekedar `bumper` pemerintah. "Memimpin Partai Golkar harus memiliki cita-cita yang kuat membangun partai agar menjadi partai modern dan ujung tombak demokrasi yang kualitatif. Saya bicara kegagalan partai saat ini, bukan tanpa fakta," kata ketua Kaukus Muda Partai Golkar itu. Kamrussamad juga menyoroti adanya nuansa nepotisme dalam Partai Golkar. Ia mencontohkan munculnya nama Dave Laksono, anak Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, yang disebutnya tiba-tiba menjadi wakil bendahara Golkar di DKI. "Kalau ada orang Golkar yang bicara harus antri panjang jika ingin masuk kepengurusan strategis Partai Golkar, itu omong kosong. Buktinya, Dave Laksono begitu mudah masuk barisan tanpa antri panjang," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007