Jakarta (ANTARA News) - Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault akan melaporkan oknum mahasiswa, yang diduga telah membakar serta menginjak-injak fotonya, ke Mabes Polri pada Jumat (25/5) dan selanjutnya diharapkan bisa diketahui penggerak aksi tersebut.
"Mereka (oknum mahasiswa) sudah membuat pernyataan minta maaf dan juga sudah menyebutkan nama pelakunya," kata Adhyaksa di Jakarta, Senin.
Sebelumnya saat memberikan kuliah umum di UIN Syarif Hidyatullah dengan tema Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Menuju Cita Pemuda Mandiri, Kamis (17/5), Adhyaksa juga telah menyinggung kasus tersebut.
Bahkan usai acara, oknum mahasiswa yang diduga melakukan pembakaran juga mendatangi Adhiyaksa.
Saat melakukan aksinya, oknum mahasiswa tersebut mengatasnamakan mahasiswa perguruan tingginya dan juga organisasi lainnya. Namun pada kenyataannya mereka hanya tujuh orang dan dibayar.
Adhyaksa mengatakan, setelah laporannya masuk, mahasiswa tersebut diharapkan segera diperiksa dan pernyataan tertulis mahasiswa mengenai penggerak di balik aksi tersebut akan diperiksa pula. "Nanti akan ketahuan penggeraknya," katanya.
Adhyaksa mengatakan, rencananya melaporkan kasus itu juga dalam rangka meluruskan gerakan mahasiswa agar tidak dikotori oleh kepentingan kelompok tertentu.
Sementara itu saat memberikan kuliah umum, Adhyaksa tetap meminta mahasiswa terus melakukan kritik terhadap pemerintah. Namun kritik tersebut harus yang konstruktif dan tidak asal mencari kesalahan saja.
Mahasiswa, katanya, juga perlu mereposisi gerakannya menjadi gerakan moral.
Adhyaksa meminta mahasiswa lebih banyak menulis lagi termasuk di media cetak karena saat ini sudah sangat jarang mahasiswa yang mau menulis.
Selain itu, Adhyaksa juga mengatakan ada tiga hal utama yang harus dilakukan mahasiswa. Pertama harus menekankan kehidupan beragama yang baik. "Jika Islam jadi Islam yang baik. Jika Kristen jadi Kristen yang baik," katanya.
Kedua, menguasai ilmu pengetahuan yang baik. "Banyak mahasiswa yang belum mengerti menggunakan komputer," katanya.
Ketiga, mengembangkan jiwa kewirausahaan dan mahasiswa jangan hanya berpikir menjadi pegawai saja.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007