Batam (ANTARA News) - Maskapai Sriwijaya Air mengajukan enam penerbangan tambahan untuk angkutan Mudik Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Natuna.
"Sriwijaya sudah mengajukan tambahan penerbangan ke Natuna untuk 16, 23, dan 30 Juni. Serta 7, 14, 21 Juli 2017," kata General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Rabu.
Selama ini Sriwijaya sudah melayani penerbangan reguler dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Ranai Natuna dua kali sepekan dengan Boeing 737-500. Rute tersebut juga dilayani Wings Air tiga kali sepekan dengan ATR72-500/600.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kata dia, jumlah masyarakat yang ingin mudik mengalami peningkatan signifikan sehingga dilayani dengan penerbangan tambahan oleh Sriwijaya Air.
"Dengan tambahan itu kami berharap semua calon penumpang yang akan mudik ke Natuna bisa terangkut. Karena untuk ke Natuna tidak banyak pilihan transportasi yang tersedia," kata dia.
Suwarso mengatakan, sebelumnya maskapai Lion Air sudah mengajukan tambahan penerbangan untuk empat tujuan yaitu Surabaya, Yogyakarta, Pekanbaru, dan Padang.
Untuk Citilink juga mengajukan tambahan penerbangan ke Surabaya Jawa Timur, Palembang Sumatera Selatan, Medan Sumatera Utara, dan Padang Sumatera Barat.
"Tambahan penerbangan oleh Lion Air berlaku mulai 15 Juni 2017. Jadi perkiraan kami mulai tanggal tersebut mulai terjadi lonjakan penumpang mudik," kata Suwarso.
Suwarso mengimbau agar calon pemudik datang lebih cepat ke bandara untuk check in agar tidak tertinggal penerbangan.
"Dua jam sebelum terbang harus sudah di bandara untuk check in. Karena saat terjadi lonjakan penumpang biasanya antrean untuk check in lebih panjang, sehingga prosesnya lebih lama," kata dia.
Distrik Manager Lion Air Batam, M Zaine Bire mengatakan empat rute tersebut permintaan tiket penerbangan mengalami lonjakan signifikan sehingga ditambah penerbangan.
"Rute-rute itu memang sangat tinggi peminatnya. Sehingga kami mengajukan tambahan penerbangan agar semua terangkut," kata dia.
Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017