Kami bermain tidak nyaman, hembusan angin susah dikendalikan. Tapi, kami memang tidak bisa menjadikan hal itu sebagai alasan
Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tersingkir pada laga pertama kejuaraan Indonesia Terbuka 2017 setelah kalah dari pasangan Denmark Kim Astrup/
"Kami bermain tidak nyaman, hembusan angin susah dikendalikan. Tapi, kami memang tidak bisa menjadikan hal itu sebagai alasan," kata Marcus selepas pertandingan.
Kevin/Marcus kalah dari pasangan Negeri Skandinavia itu dalam dua game langsung 16-21, 16-21 selama 34 menit permainan.
Pada game pertama, wakil tuan rumah peringkat pertama dunia itu telah menguasai permainan dan unggul pada awal game pertama 3-0, 4-1, 5-2 dan 9-6.
Namun, Kim/Anders tiga kali menyamakan kedudukan 9-9, 10-10, dan 11-11 sebelum mendominasi permainan dengan mengungguli Kevin/Marcus 15-11, 17-12, 20-13, 20-16 dan merebut game pertama 21-16.
Permainan ganda juara All England 2017 itu semakin melemah pada game kedua karena banyak menyerang dengan bola-bola atas dan bola keluar garis lapangan.
Kevin/Marcus yang tertinggal pada awal game kedua, sempat menyamakan kedudukan 10-10 sebelum kembali tertinggal 10-12, 11-15, 14-18, 15-20, dan kalah 16-21.
"Pukulan saya terpengaruh cedera bahu. Saya jadi berhati-hati saat akan bermain di sisi belakang," kata Kevin yang mengaku bermain tanpa beban target juara.
Kevin mengatakan tim dokter pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tidak memberikan batasan waktu pemulihan cedera dan tetap menyarankan Kevin untuk mengonsumsi obat.
Sementara, Marcus menambahkan seranganya menjadi keluar dengan bola-bola atas dan terpengaruh angin.
"Pemain Denmark juga mudah beradaptasi dengan lapangan dibanding pemain-pemain negara lain. Tapi, kami memang belum bermain dengan prima hari ini," kata Sinyo, sapaan akrab Marcus.
Kevin/Sinyo menjadi pasangan unggulan kedua Indonesia yang tumbang dari wakil Denmark setelah pasangan campuran Merah-Putih Praveen Jordan/Debby Susanto dari Mathias Christiansen/Sara Thygesen.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017