Jakarta (ANTARA News) - Departemen Sosial Filipina sedang mengusahakan agar proses pemulangan empat anak Dulmatin ke Indonesia dapat lebih cepat, sehingga tidak memerlukan periode transisi. Pernyataan itu dikemukakan oleh Menlu RI Hassan Wirajuda kepada wartawan, seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. "Depsos Filipina sementara ini mengusahakan prosesnya pulang lebih cepat agar tidak memerlukan periode transisi untuk ditampung di KBRI," kata Menlu. Menurut Menlu, pengaturan masalah tersebut tidak mudah karena menyangkut anak-anak di bawah umur. Menlu mengatakan pemerintah memperhatikan dengan cermat keperluan kesejahteraan anak-anak itu. "Kita harus sensitif terhadap keperluan kesejahteraan si anak," ujarnya. Keempat anak Dulmatin itu ditangkap karena memasuki wilayah Filipina secara gelap bersama dengan ibu dan dua orang kakaknya. Sementara itu. Dulmatin -- salah satu tersangka pelaku bom Bali -- diduga melarikan diri ke Filipina sejak beberapa tahun lalu. "Betul bahwa ia berada di sana dulu karena kedua orangtuanya. Ibunya sudah pulang lebih dulu dengan dua kakaknya, tetapi sebagai anak yang berumur sembilan tahun ke bawah kita sangat sensitif untuk menghitung jangan sampai ekspose yang terlalu besar," kata Menlu. Hal itu, lanjut Menlu, dilakukan demi kebaikan anak-anak itu secara psikologis, juga khususnya membantu mereka agar bisa pulih dari trauma. "Kita sudah kontak antara KBRI dengan pemerintah Filipina khususnya Depsos mereka, bahkan kita menawarkan agar penanganan fisik anak-anak itu -- makanan dan lingkungan yang sesuai yang bisa kita sediakan -- sementara menunggu proses deportasinya diserahkan kepada KBRI sehingga bisa lebih cepat pulih dari traumanya," jelasnya. Bagi pemerintah RI, lanjut Menlu, anak-anak itu adalah tidak berdosa. "Bapaknya boleh saja terlibat terorisme, tetapi kita juga sensitif perhatikan kesejahteran anak khususnya upaya pemulihan mereka dari trauma," jelas Menlu. Sementara itu, pekan lalu ketika dihubungi ANTARA, Jurubicara Deplu RI, Kristiarto Legowo, mengatakan bahwa dua pejabat KBRI telah mengunjungi empat anak Dulmatin, yakni Adiba (9), Usama (7), Adija (4) dan Musaiba (2) yang saat ini ditampung di Depsos Manila. Menurut Kristiarto, keempat anak itu akan dipulangkan ke Indonesia setelah semua urusan keimigrasian diselesaikan. (*)

Copyright © ANTARA 2007