Rabat (ANTARA News) - Satu delegasi menteri tiba pada Senin (12/6) di Kota Al Hoceima di bagian timur-laut Maroko untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung selama tujuh bulan, kata media setempat.
Delegasi tersebut, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Abdelouafi Laftite, akan memeriksa kemajuan yang dibuat dalam proyek sosial dan ekonomi serta meneliti berbagai cara untuk mempercepat pelaksanaannya, kata Alyaoum24.com.
Delegasi itu akan memeriksa sejumlah proyek, terutama rel kereta Al Hoceima-Taza, perbaikan jaringan air minum di kota tersebut, pemasangan listrik di daerah pedesaan serta proyek prasarana lain yang berkaitan dengan rumah sakit dan desalinasi, tambahnya.
Kunjungan itu dilakukan sehari setelah ribuan orang berpawai di Ibu Kota Maroko, Rabat, untuk memperlihatkan dukungan terhadap protes di wilayah timur-laut negeri tersebut, kata Xinhua. Protes itu bertujuan menuntut pembebasan orang yang ditangkap dan mencela cara pemerintah menangani protes.
Kelompok hak asasi manusia menyatakan lebih dari 100 orang telah ditangkap, sementara pemerintah mengatakan 86 orang telah dihukum.
Situasi di Al Hoceima tegang sejak Oktober 2016, ketika pedagang ikan Mouchine Fikri tergilas hingga tewas setelah ia memanjat satu truk sampah untuk mengambil kembali ikan cucutnya yang disita oleh polisi.
Tuntutan keadilan buat Fikri di bagian timur-laut negeri itu, yang juga dinamakan Rif, telah berkembang jadi gerakan masyarakat madani yang menuntut penanaman modal lebih besar pemerintah di wilayah tersebut dan lapangan kerja yang lebih besar.
Maroko tak pernah menyaksikan protes sebesar itu sejak demonstrasi pro-demokrasi selama "Arab Spring" pada 2011. (Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017