Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Direktur Bisnis dan Jaringan BNI Catur Budi Harto di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin.
Kerja sama ini akan membuat pelaksanaan beragam program pengembangan usaha dalam bidang ekonomi kreatif di Indonesia menjadi semakin kuat dan terkoordinasi dengan baik, termasuk diantaranya dalam kaitan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan.
Triawan Munaf mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan bentuk kepercayaan dan sinergi yang kuat antara perbankan dengan Bekraf untuk mengembangkan usaha para pelaku sektor ekonomi kreatif.
Ia mengharapkan, melalui kerja sama ini, dunia kreatif Indonesia bisa mendapat bantuan atau fasilitas dari BNI yang memiliki kepedulian tinggi kepada seni, budaya dan sektor kreatif lainnya.
Sementara itu, Catur Budi Harto menambahkan bahwa penandatanganan ini mempertegas komitmen BNI dalam mendorong dan meningkatkan pengembangan usaha di sektor industri ekonomi kreatif sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah.
"Dengan adanya nota kesepahaman ini akan semakin membuka akses perbankan bagi pelaku ekonomi kreatif, mulai dari layanan aktifitas transaksi keuangan, hingga pembiayaan untuk menambah permodalan usaha," ujarnya.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas. Oleh karena itu, BNI optimistis bahwa sektor ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Berbeda dengan sektor ekonomi lain yang tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia.
Beberapa hasil dari ekonomi kreatif tersebut adalah karya seni, arsitektur, buku, inovasi teknologi, dan animasi, yang seluruhnya berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.
Untuk itu, kerja sama yang erat antara BNI dengan Bekraf diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan dan saling menguntungkan.
Hingga Mei 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,9 triliun kepada sebanyak 4.865 pelaku ekonomi kreatif.
Sebanyak Rp613 miliar diantaranya disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor industri ekonomi kreatif, antara lain sektor arsitektur, desain, busana, kerajinan, kuliner, hingga musik.
(T.S034/R010)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017