Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada awal Mei sebesar 50,3 miliar dolar AS atau level tertinggi yang pernah dicapai Indonesia. Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, dalam penjelasannya pada raker dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan cadangan devisa disebabkan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus 4,6 miliar dolar AS. Perbaikan kinerja NPI itu didorong perbaikan kinerja transaksi berjalan yang surplus 3,2 miliar dolar AS, sejalan dengan peningkatan ekspor non migas. Cadangan devisa sampai triwulan I tercatat sebesar 47,2 miliar dolar AS atau mampu membiayai impor dan pembayaran utang selama lima bulan, sementara pada akhir April meningkat menjadi 49,3 miliar dolar AS atau setara 5,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi pada 2008, BI mengubah perkiraannya dari 5,7 - 6,7 persen menjadi 6,2 - 6,8 persen, sejalan dengan realisasi peningkatan pertumbuhan pada tahun ini. Sedangkan untuk tahun 2007 ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 5,7 - 6,3 persen atau dengan rata-rata 6 persen. "Pertumbuhan konsumsi swasta dan defisit APBN pemerintah akan memberikan peran yang berarti," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007