Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan masuknya aliran modal asing akan membuat nilai tukar rupiah akan terus menguat dengan volatilitas yang lebih kecil. "Rupiah mengalami penguatan yang cukup substantif beberapa bulan ini. Kelihatannya penguatan akan terus berlanjut dengan volatilitas yang semakin rendah, sehingga akan memberikan stabilitas yang semakin terjaga," kata Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, dalam rapat dengan komisi XI DPR, di Jakarta, Senin. Pada Senin pagi nilai tukar rupiah kembali menguat menjadi Rp8.780 per dolar AS setelah terus menguat sejak dua pekan lalu yang saat itu masih berada di level Rp9.000 per dolar AS. Menurut catatan BI, secara rata-rata nilai tukar rupiah pada April mencapai Rp9.096 per dolar AS, menguat dibanding Maret sebesar Rp9.196 per dolar AS. Dijelaskan Burhanuddin, dengan penguatan rupiah dan konsistensi kebijakan moneter dalam menjaga kestabilan harga memberikan dampak pada perbaikan inflasi. Inflasi hingga akhir April 2007 relatif terkendali, meskipun sempat meningkat pada Januari dan Februari akibat kenaikan harga beras. Dengan kondisi seperti ini, laju inflasi selama 2007 diperkirakan akan mencapai target enam plus minus satu persen, sementara inflasi 2008 lima plus minus satu persen. (*)

Copyright © ANTARA 2007