Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Ahmad Hafiz Zawawi, mengungkapkan rencana sementara defisit APBN 2008 yang diusulkan pemerintah adalah sekitar 1,7 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Rencana sementara defisit APBN 2008 sekitar 1,7 persen dari PDB," kata Hafiz, di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan pembiayaan atas defisit 1,7 persen itu akan ditutup dengan pembiayaan dalam negeri sebesar 1,3 persen dan pembiayaan luar negeri sebesar 0,4 persen. Pembiayaan dalam negeri sebagian besar akan berasal dari penerbitan obligasi negara (dalam rupiah), juga dari privatisasi BUMN dan penjualan aset PTB Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sementara pembiayaan dari luar negeri akan berasal dari pinjaman luar negeri dan penerbitan obligasi internasional. Menkeu Sri Mulyani Indrawati pernah menyatakan bahwa pemerintah sudah mengirim sejumlah dokumen terkait dengan rencana anggaran 2008, termasuk besaran defisitnya. "DPR sudah saya kirim dokumennya, silahkan tanya ke DPR, sudah saya kirim ke Panitia Anggaran DPR," kata Menkeu. Sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Depkeu, Anggito Abimanyu juga pernah mengatakan bahwa pemerintah mengarahkan kebijakan fiskal 2008 pada upaya peningkatan daya beli masyarakat (dorongan peningkatan konsumsi) dan dorongan investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6,8 persen. "Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar itu didukung dengan kebijakan fiskal. Ada dua yang paling penting, yaitu konsumsi masyarakat dan dorongan investasi," kata Anggito. Anggito menyebutkan PDB Indonesia pada 2006 mencapai sebesar sekitar Rp3.700 triliun, diharapkan pada tahun 2008 akan mencapai sekitar Rp4.200 triliun. Konsumsi diharapkan memberikan kontribusi sekitar 60 persen dari total peningkatan itu. Menurut dia, untuk mendorong peningkatan konsumsi itu pemerintah sudah menyiapkan berbagai program yang dapat meningkatkan income riil masyarakat, program pengentasan kemiskinan. Di lain pihak pemerintah berupaya menekan laju inflasi, sehingga tingkat bunga tidak meningkat. Pada APBN 2007, DPR dan pemerintah menetapkan defisit sebesar 1,1 persen (Rp40,5 triliun) dari PDB (Rp3.531 triliun). Angka tersebut merupakan selisih antara pendapatan negara dan hibah sebesar Rp723 triliun dengan belanja sebesar Rp763 triliun. Pembiayaan atas defisit itu akan diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu pembiayaan dari perbankan dalam negeri Rp12,98 triliun, setoran dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Rp1,5 triliun. Selain itu, juga dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) yang secara netto ditetapkan sebesar Rp40.6 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2007