"Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan di Indonesia sehingga seharusnya infrastruktur yang ada disiapkan sejak awal," kata Hidayat Nur Wahid dalam rilis di Jakarta, Senin.
Untuk itu, ujar dia, jangan sampai menyiapkan infrastruktur hanya ketika menjelang mudik karena bila itu yang terjadi maka persiapannya juga dinilai akan tidak maksimal.
Dengan kata lain, lanjutnya, persiapan yang dilakukan seperti itu hanya akan menghadirkan pekerjaan "tambal sulam" yang nantinya akan rusak lagi selepas masa lebaran.
Dia menegaskan bahwa seharusnya urusan transportasi dipersiapkan sepanjang waktu sehingga ada atau tidak ada mudik juga kondisinya harus benar-benar siap.
"Jadi seharusnya urusan transportasi, kelancaran, dan keselamatan harus disiapkan sepanjang waktu," ujarnya.
Wakil Ketua MPR juga mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam mempersiapkan mudik dan mengharapkan tidak terjadi lagi tragedi "Brexit" di mana banyak pemudik terjebak dalam macet berkepanjangan di jalan tol.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengunjungi pintu tol Brebes Timur (Brexit), Jawa Tengah dalam rangka memantau kesiapan berbagai hal terkait arus mudik dan balik periode Lebaran 2017.
"Saya di Brexit memastikan agar persiapan Lebaran lebih baik," kata Menhub kepada wartawan di akses tol Brebes Timur di Brebes, Jawa Tengah, Minggu (21/5).
Menurut Budi Karya Sumadi, berdasarkan pengamatan yang dilakukannya telah terdapat perkembangan signifikan terkait konstruksi jalan tol sehingga telah terbangun sekitar 110 km dan diharapkan saat Lebaran nanti beroperasi fungsional dari Brebes Timur hingga Weleri, Kendala.
Menhub juga memastikan jalan yang dapat diakomodasi ada tiga pilihan yaitu jalur selatan, tol Cipali, hingga jalur Pantura. Dia juga memastikan bahwa pihaknya selain dengan Polri juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Pertamina.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017