Jakarta (Antara) - Indonesia Re sebagai perusahaan BUMN reasuransi terbesar di Indonesia siap mengurangi arus devisa keluar negeri sampai Rp 20 triliun.

Direktur Utama Indonesia Re Frans Y Sahusilawane mengatakan, untuk menjadi perusahaan berkelas dunia maka tantangan ke depan semakin berat. Salah satu tugas utamanya adalah menurunkan angka devisa yang lari keluar negeri.

"Kita mendapat tugas utama untuk membangun kapasitas yang besar dalam rangka menurunkan angka devisa di luar negeri, " katanya dalam sambutan buka bersama antar karyawan dan keluarganya di kantor pusat Indonesia Re, Jumat (9/6) Jakarta Pusat

Menurut Frans, angka devisa yang berada di luar negeri cukup mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dalam dua tahun, sejak tahun 2014 sampai tahun 2016 secara keseluruhan kita berhasil menaikan jumlah premi kotor dari Rp 2 triliun menjadi Rp 5,1 triliun. Nilai tersebut memangkas arus devisa ke luar negeri dengan cukup signifikan," katanya.

Bahkan, lanjut Frans, di tahun 2013 nilai devisa yang ada di luar negeri sekitar USD 1,03 miliar atau Rp 14 triliun berhasil diturunkan menjadi USD 689 juta atau Rp 3,5 triliun di tahun 2016.

"Ini berarti kita sudah menyumbang sekitar Rp 2 triliun dari jumlah Rp 3,5 triliun devisa yang berhasil diselamatkan atau berarti Indonesia Re berkontribusi hampir 60 persen dari beberapa perusahaan reasuransi yang lainnya," ujarnya

Karena itulah Frans mengajak seluruh karyawan Indonesia Re untuk bersama-sama melakukan proses transformasi yang mulus dan cepat.

"Semangat ramadan adalah membangun manusia jadi lebih baik melalui proses transformasi agar Indonesia Re menjadi perusahaan yang benar-benar baru dan berstandar internasional, " katanya

Meski demikian, tambah Frans, tantangan ke depan bakal semakin berat. Terutama melakukan edukasi yang menyeluruh mengenai reasuransi di industri asuransi.

Sementara itu Komisaris Utama Indonesia Re Ali Masykur Musa mengatakan, untuk membesarkan Indonesia Re maka perlu melakukan kerjasama yang kompak

"Dalam membesarkan Indonesia Re kita perlu bekerjasama sehingga akan mendapatkan hasil yang luar biasa hebat, " katanya

Menurutnya, bulan Ramadhan adalah saat yang terbaik untuk melakukan kerja keras atau berjihad. Apalagi di bulan suci ini merupakan saat yang tepat untuk mendekatkan diri.

"Bulan Ramadhan adalah bulan dimana pahala banyak diobral oleh Allah Swt, " katanya

Selain itu bulan Ramadhan juga merupakan bulan ijtihad. "Ini adalah bulan yang tepat bagi Indonesia Re untuk mengambil pilihan terutama dalam membesarkan perusahaan," katanya.

Acara buka puasa bersama keluarga besar karyawan Indonesia Re ini juga diisi dengan pembagian santunan untuk anak yatim dan sejumlah pengurus masjid di sekitar kantor pusat Indonesia Re seperti pengurus Yayasan Al Falah, Masjid Al Hidayah dan mushola Al Barokah. Indonesia Re juga memberikan beasiswa sekolah bagi anak-anak keluarga besar perusahaan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017