London (ANTARA News) - Seorang pria Inggris berusia 34 tahun Minggu dituduh memiliki pedoman pelatihan al Qaida menurut polisi yang menyelidiki serangan 7 Juli 2005 terhadap jaringan transportasi di London. Khalid Khaliq dituduh memiliki "sebuah dokumen atau rekaman yang disebut pedoman pelatihan al Qaida yang memuat informasi yang memiliki kemungkinan baik akan berguna bagi seseorang yang akan melakukan atau mempersiapkan aksi terorisme", seorang jurubicara polisi mengatakan. Khaliq, dari Leeds di Inggris utara, akan tempil di Pengadilan Hakim Kota Westminster di London tengah Senin ini. Ia ditangkap pada 9 Mei bersama dengan tiga orang lainnya yang telah dibebaskan tanpa tuduhan. Sesuai dengan kebijakan polisi, orang yang tidak dituduh tidak diidentifikasi. Polisi dan dinas keamanan telah menghadapi kecaman belakangan ini karena penanganan mereka atas serangan yang mana empat ekstrimis Islam pembom bunuh diri -- tiga warga Inggris asal Pakistan dan satu warga negara Jamaica yang telah menerima kewarganegaraan (Inggris) --meledakkan bom ransel di tiga kereta api bawah tanah London dan sebuah bis tingkat. Serangan itu, di puncak jam sibuk, merupakan kekejaman terburuk yang pernah terjadi di daratan Inggris dan serangan bunuh diri semacam pertama di Eropa, yang menewaskan 52 orang dan melukai lebih dari 700 orang. Pemboman itu diikuti persis dua pekan kemudian dengan yang diduga satu serangan tiruan yang gagal. Enam orang sekarang ini diadili karena insiden itu, AFP melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007